Request 6

477 21 317
                                    

Akhirnya setelah kehilangan chapter ini, aku berhasil membuat yang baru. Jadi ini dia request dari MEBusters

Okelah, banyak juga yang request soal Pandora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Okelah, banyak juga yang request soal Pandora. Beberapa hari lalu ada yang request soal Pandora juga. Yasudahlah, gak usah berlama-lama lagi. Langsung aja kita ke cerita Skuy~















Siang hari di Land of Light, Pandora sedang berada di taman bersama dengan dua Ultra yang menyeretnya kayak lagi nangkep penjahat.

Pandora: "uhh... Bisa kalian jelaskan, kenapa kalian menyeret ku?"

Ultra kembar yang menyeret Pandora, Geo dan Tsuki saling berbalas tatapan.

Geo: "kau tadi tidak dengar, Pandora?"

Pandora: "ya aku dengar. Para Ultra itu mengejekku, lalu kenapa?"

Tsuki: "Yaelah... Pake nanya lagi! Kau ini seharusnya sadar kalau mereka sudah mengatai hal yang tidak pantas untukmu!"

Pandora: "itu sudah sering kak. Lagipula aku tidak peduli."

Geo dan Tsuki hanya bisa menghela nafas melihat Ultra yang masih bocil ini sangat santai menghadapi cemoohan dari para Ultra yang jauh lebih tua.

Geo: "sudahlah, hari ini ayahmu sibuk lagi?"

Pandora: "memang ada hari dimana dia tidak sibuk?"

Tsuki: "kau ini, ditanya malah nanya balik."

Pandora: "maaf, habis kalian menanyakan sesuatu yang sudah pasti."

Tsuki: "iya juga sih..."

Pandora pun sedikit tertawa melihat ekspresi Tsuki, baginya ekspresi itu terlihat lumayan lucu. Tanpa disadari Pandora mengeluarkan beberapa arwah atau hantu hitam dari tubuhnya, hal itu jelas membuat beberapa Ultra yang ada disekitar terkejut sekaligus ketakutan.

Pandora yang menyadari jika hantu hitam yang menjadi bentuk dari kekuatan nya, terkejut. Dia melihat ke sekeliling dimana para Ultra yang melihatnya dengan tatapan yang mengisyaratkan ketakutan.

"Apa-apaan ini?! Mengerikan!"

"Bagaimana bisa dia berkeliaran di Tanah Cahaya seperti ini?!"

"Aku takut... Anak itu seperti bisa menelan apa saja dengan kekuatannya..."

"Kenapa Ultra sepertinya tidak dibuang saja?!!"

Geo dan Tsuki yang melihat itu, langsung menarik Pandora menjauh dari kerumunan Ultra yang ada di taman. Mereka pun sampai di sebuah gang kecil yang sepi.

Geo: *menarik nafas* "Haaahh!! Kau tidak apa-apa Pandora?"

Pandora: "huh? Ah! I-iya..."

Tsuki: "sudahlah... Jangan dipikirkan Pan."

Pandora: "iya..."

Pandora tertunduk sambil memegang pergelangan tangannya, memang dia sudah tidak peduli dengan pandangan para Ultra yang lain soal dirinya. Namun satu hal yang masih Pandora takutkan, adalah tatapan penuh ketakutan saat Ultra lain melihat kekuatannya.

Tsuki: "Sudahlah, Pan... Jangan dipikirkan..."

Geo: "itu benar! Mereka itu hanya Ultra yang melihat dari satu sisi! Mereka tidak tau seberapa menderitanya dirimudirimu— aduh!" *dipukul Tsuki*

Tsuki: "intinya omongan mereka tidak perlu kau pedulikan."

Pandora: "aku mengerti... Aku juga tidak ingin peduli. Tapi... Tatapan itu masih menghantui ku."

Geo: "uhh... Tatapan?"

Pandora: "tatapan para Ultra yang ketakutan. Itu... Yang tidak aku suka..."

Geo dan Tsuki hanya bisa berbalas pandang. Sementara Pandora mulai kembali mengeluarkan emosi nya, yaitu kesedihan secara negatif. Dan jelas yang dikeluarkan oleh kekuatannya adalah sesuatu yang menghancurkan.

Geo: *bisik ke Tsuki* "apa yang harus kita lakukan?"

Tsuki: *ikut berbisik* "mana aku tau?! Apa kita harus pergi mengajaknya makan?"

Geo: "kau tau apa yang dia suka?"

Tsuki: "tidak juga sih. Tapi mungkin Mebius tau"

Geo menatap Pandora yang masih tertunduk, wajahnya mengisyaratkan kesedihan dan itu juga di benarkan dengan munculnya akar hitam yang seperti menghancurkan tembok disebelah Pandora.

Tsuki: *gumam* "jujur saja, kekuatan ini memang mengerikan."

Geo: *memukul kepala Tsuki* "Kau ini kalau bicara yang benar!! Bagaimana jika Pandora mendengar nya?!"

Tsuki: "Aduh!! Maaf kak..." *memegang kepalanya yang benjol*

Pandora menghela nafas, dia pun mengangkat kepalanya dan menatap Geo dan Tsuki dengan senyuman kecil.

Pandora: "tidak apa-apa. Aku mengerti, setidaknya kalian tidak menatap ku dengan tatapan yang sama..."

Pandora berlalu begitu saja, meninggalkan Geo dan Tsuki.

Pandora: "Ayo kita cari desert." ^^

Geo dan Tsuki sedikit tersenyum melihat Pandora kembali seperti semula, namun walaupun keliatan sudah baik-baik saja. Mereka juga tau kalau didalam Pandora berusaha menyembunyikan perasaan yang sebenarnya.

Namun untuk sekarang, mereka memilih untuk tidak memikirkan nya. Dan bersama-sama pergi ke Ultra Cafe untuk membeli desert.

~~~~~~~~~~

Yup, mungkin aku terlalu berlebihan menciptakan sosok bernama Pandora guys.

Yosfan: "akhirnya sadar juga lu" -_-

Maaf guys, abis unik gitu Ultra Tanah Cahaya tapi kekuatannya kegelapan. Udah kayak gitu terhubung sama emosi.

Yosfan: "iyain biar seneng"

Nuri: "tapi kasian juga Pandora, jadi gak bisa mengeluarkan semua emosinya sesuka hati"

Ultraman StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang