Jadi... Pelampiasan guys!
Yosfan: "cerita buat nih Couple gak cuma satu dua kan?"
Jelas~ kan udah dapet izin dari mbak chellsyDB. Jadi dari pada berlama-lama, mari langsung aja ke cerita! Let's Go!
Nuri: "kalau begitu, Happy Reading guys~"
~~~~~~~~~~
Pagi hari di Land of Light, tepatnya di taman Nebula. Ren sedang duduk di bangku taman bersama dengan kedua temannya, melakukan hal biasa yang mereka lakukan mengobrol dan kadang bercanda tapi ujung-ujungnya berantem. Ya mirip lah sama New Gen yang awalnya akur tapi ujung-ujungnya rusuh.
Namun hari ini ada yang sedikit berbeda untuk Ren. Karena saat dia sedang berusaha melerai kedua temannya yaitu Servan dan Arve biar gak baku hantam, tiba-tiba pandangan nya tertuju pada dua Ultra yang sedang mengobrol.
Memang gak ada yang salah dengan kedua Ultra itu, mereka kelihatan mirip kayak Ultra pada umumnya. Cuma yang membuat Ren merasa tidak nyaman adalah salah satu dari Ultra itu adalah teman masa kecilnya sendiri, siapa lagi kalau bukan Labyrinth.
Ren: 'Laby? Tunggu... Kenapa tiba-tiba dia ngobrol dengan Ultra lain? Dan siapa Ultra itu?!'
Ren yang awalnya berusaha untuk tidak peduli, perlahan mulai penasaran dengan apa yang mereka bicarakan. Sebab Labyrinth keliatan nyaman bicara dengan Ultra itu, dan itu yang membuat Ren tidak nyaman entah kenapa.
Servan yang melihat gerak-gerik aneh dari temannya yang pendiam itu pun, penasaran. Dia berhenti berantem sama Arve, dan mulai menatap Ren dengan wajah yang kayak pengen menginterogasi.
Servan: "Woi! Ren! Lu kenapa?!"
Ren: *kaget* "hm? Ti-tidak..."
Arve: "eh? Bukankah itu Labyrinth? Dan... Apa itu Filis?"
Servan: "Huh?! Mana?! Woah!! Bener dong itu Laby sama Filis!! Tumben sekali Filis keluar kandang, biasanya dia lebih suka didalam Lab!"
Ren: "... Kalian kenal Ultra itu?"
Servan: "Siapa? Filis? Kenal lah~ dia itu temennya Taiga! Salah satu Ilmuwan muda juga di Biro Teknologi Sains Antariksa Tanah Cahaya, dan juga... Muridnya Ultraman Hikari."
Ren: "murid... Hikari- taicho?"
Arve: "iya, kenapa kau bertanya hal itu Ren?"
Ren gak menjawab dan lebih memilih untuk menatap Labyrinth dan Filis yang masih mengobrol. Arve sebenarnya gak mau memancing si Ren, tapi beda cerita sama Servan yang langsung memberikan senyuman jahil yang menandakan kalau sifat jahilnya mulai muncul.
Servan: "Ren... Kau cemburu ya?"
Ren agak terkejut saat Servan mengatakan itu sambil tersenyum jahil kepadanya.
Ren: "I-itu tidak! A-aku... Tidak cemburu..."
Servan: "Ohh... Masa? Kalo lu gak cemburu, gak mungkin lu liat nya kayak gitu?! Biasa aja kali!"
Ren mulai merasa gak nyaman, dia memilih untuk menjauh dari bangku yang dia duduki bersama temannya. Sementara Servan hanya tertawa cekikikan setelah tau kalau temannya bisa cemburu juga.
Arve: "Kau ini keterlaluan, Servan!"
Servan: "lho?! Gak salah kan? Keliatan banget tuh si Ren cemburu, cuma gak mau ngaku dia!"
Arve: "tapi gak sampe di godain kek gitu!"
Servan: "iya-iya... Maaf..."
Servan kembali cekikikan setelah itu, sementara Ren masih berpikir soal sikapnya hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ultraman Story
AcakMenceritakan kehidupan para Ultraman dan Ultrawoman di Tanah Cahaya. Apa saja yang mereka lakukan di tanah penuh kehancuran itu? Book yang aku buat untuk menggantikan book yang pertama, silahkan baca kalau mau. Kalau enggak, yaudah skip. Warning: ...