Random Story #5

187 16 524
                                    

Aku udah gak punya ide lagi setelah beberapa kali berpikir, dan yang muncul selalu ide pendek yang susah dibuat versi panjang. Mungkin karena lebih sering rollplay di komen jadi begini kali ya.

Tapi yasudah lah, karena ini random story jadi seperti biasa OC dari author lain akan menjadi pendamping. Dan info untuk teman-teman, aku mungkin akan segera menamatkan book ini. Tapi itu masih rencana sih, aku gak tau mau namatin book yang isinya kekonyolan ini dengan cerita apa.

Okelah, karena aku sudah kebanyakan bacot mari kita langsung saja ke ceritanya. Happy reading semuanya~






























Flame: "Yeay!! Kupu-kupu!!"

Peridot: "Flame, jangan jauh-jauh ya!!"

Flame: "Iya Peri-nii!!"

Peridot dan Garnet saat ini sedang bersama dengan Flame yang entah kenapa menjadi seekor kucing, mereka baru saja makan siang di restoran milik Ace. Selama makan siang, Garnet merasa jika beberapa Ultra berbisik hal yang tidak-tidak soal kakaknya.

Garnet: "Humph... Aku tidak suka para Ultra tadi!"

Peridot: "Kenapa?"

Garnet: "Tidak apa!"

Flame melirik kearah Garnet dan menatapnya sesaat sebelum akhirnya melompat ke pundak Garnet. Flame seperti bicara berbisik kepada Garnet, tentang apa yang terjadi di restoran.

Flame: "Garnet-nee, apa yang terjadi?"

Garnet: "Tidak ada! Aku cuma sedang tidak senang saja dengan para Ultra di restoran tadi"

Flame: "Apa ini karena mereka yang mengatakan hal buruk ke Peri-nii?"

Garnet: "kau dengar?"

Flame: "iya, mereka mengatakannya sambil berbisik. Aku benar-benar ingin mencakar wajah mereka, tapi aku tahan"

Garnet: "mereka hanya berani mengatakannya dibelakang. Dasar pengecut."

Flame: "Iya!"

Garnet dan Flame terus bicara berbisik tentang para Ultra yang mengatai Peridot, sedangkan Peridot sendiri hanya bingung melihat kedua Ultra yang satunya berubah jadi kucing sedang mengobrol sambil berbisik. Peridot sendiri tipe yang kurang peka dengan hal seperti ini, tapi entah gak peka atau terlalu positif thinking.

Karena sedikitpun Peridot gak pernah berpikir para Ultra mengatakan hal jelek kepadanya, sekalipun Peridot tau bagaimana para Ultra menatapnya. Memang selalu berpikir positif.

Peridot: "Kalian ini sedang membicarakan apa sih?"

Flame dan Garnet pun terkejut, dua gadis Ultra itu berbalik dan menatap Peridot dengan senyuman canggung sambil Garnet menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Garnet: "Ahaha... Bukan apa-apa kok kak..."

Flame: "Iya... Kami hanya membiarkan soal... Soal... Uhm... Ah! Soal sepatu!!"

Garnet: "Iya! Sepatu! Hehe" ^^'

Flame dan Garnet masih memasang wajah tersenyum canggung nya, Peridot sendiri masih kebingungan dengan perkataan Flame dan Garnet. Walau begitu, baik didalam hati Flame atau Garnet mereka sama-sama merasa bersalah karena sudah berbohong ke Peridot. Ya ini dilakukan juga agar Peridot tidak merasa sakit hati dan tiba-tiba teringat masa lalunya.

Kalau seperti itu kan bisa gawat, Peridot bisa saja pingsan dan malah kehilangan ingatannya yang sekarang. Karena itu walaupun hati Flame dan Garnet menangis karena bersalah, mereka lebih memilih berbohong dari pada bicara sejujurnya.

Ultraman StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang