Jawab QnA nya nanti dulu. Kita kasih jawaban untuk pertama yang kemarin dulu.
Yosfan: "Udah lama lu bikin kan ini, tapi baru sekarang di up"
Gak usah dijelasin. Dah langsung ke cerita.
Nuri: "Happy Reading"
~~~~~~~~~~~
Namaku Garnet, aku adalah seorang gadis Ultra yang tinggal di panti asuhan. Kedua orang tuaku sudah lama meninggal karena perang yang terjadi, dan aku terpaksa hidup menyendiri di panti asuhan.
Selama aku berada di panti asuhan, banyak Ultra yang meledekku karena tinggi badanku. Aku memang terlihat lebih pendek dari Ultra seumuran ku, tapi bukan berarti mereka bisa mengatakan kalau aku ini pendek.
"Hahaha!! Heh cebol! Kenapa kau ada disini?!"
"Ultra cebol seperti mu seharusnya tidak ada disini! Pergi sana!"
Seorang Ultra yang lebih besar dariku, terus mengatai aku dengan panggilan cebol. Salah satu dari mereka ingin mendorong aku yang sedang duduk di ayunan taman. Tapi dengan cepat aku langsung menepis tangan itu. Kelihatan mereka protes dan salah satunya yang lebih besar, mendorongku sampai jatuh dari ayunan.
Ultra itu tertawa saat melihat aku jatuh, mereka terus mengataiku dengan panggilan cebol. Semakin lama aku semakin kesal dengan panggilan itu. Kenapa rasanya aku seperti ingin menghajar sesuatu?
"Heh! Jangan cuma diam saja! Cepat pergi sana!!"
Salah satu Ultra ingin menghajar ku, tapi dengan cepat aku menghindar dan balas memukul tepat diwajahnya.
Garnet: "Kalian berisik... Hanya karena aku pendek... JANGAN KIRA KALIAN BISA MEMANGGILKU CEBOL!!!!!"
Aku langsung saja menghajar mereka yang terus mengatai ku sejak tadi. Aku tidak peduli bagaimana pandangan para Ultra saat ini, karena aku berada di taman dimana banyak Ultra yang lalu-lalang.
Ultra yang meledekku tadi, mulai membalas serangan ku. Kami malah berakhir berantem sampai guling-guling di tanah sambil dilihat oleh banyak Ultra yang jauh lebih dewasa. Tidak ada Ultra yang mau melerai kami, kecuali satu Ultra yang kelihatan berbeda dengan para penduduk Land of Light.
Seorang Ultra dengan penampilan berwarna hijau dan silver. Ultra itu melerai perkelahian kami, dan memberikan ceramah pada Ultra yang meledekku tadi. Walaupun pada akhirnya malah dia yang diledek karena berbeda diantara Ultra yang lain.
"Jangan bersikap sok baik! Kau ini hanya pendatang tau!"
"Iya! Ultra yang tidak diketahui asal-usulnya!"
"Penghancur planet! Kau tidak usah sok baik!!"
Ultra berwarna hijau itu hanya menghela nafas sebelum seorang Ultra yang lebih dewasa datang. Ultra itu menggunakan jubah berwarna merah, dia mendekati Ultra hijau dan menepuk pundaknya.
Man: "Peridot, kau tidak apa-apa?"
Peridot: "Iya, aku tidak apa ayah"
Peridot, itulah nama yang aku dengar dari Ultra yang jauh lebih tua itu. Aku kenal mereka, Ultra yang dewasa sering dipanggil Ultraman atau yang lebih mudah Ultra lain memanggilnya pak Man. Sementara yang hijau adalah putra angkatnya, seorang Ultra muda yang datang entah dari mana dan menjadi anak dari seorang Ultra yang adalah salah satu anggota Ultra Brother.
Peridot: "kau tidak apa-apa?"
Peridot tiba-tiba saja menatapku sambil mengulurkan tangannya. Aku menepis tangan itu dan memilih untuk lari tanpa mengatakan sepatah katapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ultraman Story
LosoweMenceritakan kehidupan para Ultraman dan Ultrawoman di Tanah Cahaya. Apa saja yang mereka lakukan di tanah penuh kehancuran itu? Book yang aku buat untuk menggantikan book yang pertama, silahkan baca kalau mau. Kalau enggak, yaudah skip. Warning: ...