Cerita biasa lagi guys~ Yeay!
Entah kenapa pengen up cerita biasa dulu, jadi ya selamat membaca.
Yosfan: "udah? Terus kita gak dipake?"
Lu kan narator! Udah kerja sono, mulai ceritanya Nuri!
Nuri: "Happy Reading"
~~~~~~~~~~
Siang yang lumayan mendung tak berarti hujan di Land of Light. Nexus sedang duduk di atas genteng rumah Ultra yang gak tau itu siapa, sambil melihat sekeliling.
Nexus: *menghela nafas* "anehnya hidup hari ini..."
Zagi: "aneh apaan dah?"
Nexus: "aneh karena sekarang yang gangguin kayak udah menghilang."
Zagi: "Ohh... Jadi lu suka kalo ada yang gangguin gitu?"
Nexus: "gak gitu sih. Cuma aneh aja."
Zagi: "ya kalo penasaran tanya aja ke orangorang— maksudnya Ultra nya sendiri, mumpung pas depan tuh."
Nexus pun menoleh ke bawah genteng dan mendapati Labyrinth sedang jalan sendirian. Merasa sepertinya ada yang perlu di klarifikasi, Nexus pun langsung lompat dari genteng dan mencegat Labyrinth yang mau pergi.
Labyrinth sendiri yang gak tau apa-apa kaget pas Nexus tiba-tiba muncul didepan nya dengan muka serius. Tanpa basa-basi, Nexus pun langsung menarik tangan Silvia dan membawanya ke atas genteng. Entah kenapa mungkin karena Nexus udah terlanjur nyaman sama itu genteng rumah orang.
Nexus: "maaf soal ini, aku sebenarnya cuma mau —"
Labyrinth: "Kau ini sedang apa sih?!"
Labyrinth menepis tangan Nexus dengan kasar. Nexus sendiri terkejut saat melihat Labyrinth yang menepis tangannya dengan kasar. Tidak hanya menepis tangannya, Labyrinth juga memberikan tatapan seperti tidak suka karena sikap Nexus tadi.
Berbeda dari biasanya, tatapan Labyrinth yang ini dengan yang biasanya dia perlihatkan saat berada disekitar Heisei. Tatapan yang seakan berharap, namun sekarang justru malah tatapan kesal yang Labyrinth tunjukkan.
Melihat wajah terkejut Nexus, Labyrinth pun langsung bersikap seperti biasanya.
Labyrinth: "Ah?! Nex-chan!! Aku minta maaf... Yang tadi itu cuma bercanda..."
Namun karena Nexus sudah terlanjur melihat perubahan sikap dari Labyrinth, Labyrinth sepertinya sudah tidak bisa berpura-pura peduli atau suka lagi dengan Nexus.
Nexus: "... Sepertinya kau tidak perlu berbohong lagi."
Labyrinth: "huh? Maksudnya?"
Nexus: "tatapanmu tadi, dan sikapmu yang seakan tidak menyukai perlakuanku. Aku mengerti."
Labyrinth menghela nafas, dia pasrah karena memang sudah ketahuan. Perubahan sikap nya saat ini memang bukan tanpa alasan, Labyrinth memang perlahan sudah melupakan para Heisei.
Nexus dan Labyrinth pun duduk diatas genteng bersama. Mereka menatap langit sambil melihat para Ultra yang berjalan dibawah mereka. Tidak ada yang bicara, cuma perasaan canggung yang berbeda dari biasanya.
Sangat-sangat berbeda dari biasanya Labyrinth yang akan memeluk lengan atau langsung ke para Heisei yang dia temui. Namun sekarang, Labyrinth justru malah diam saja dan tidak berbuat apa-apa saat Nexus ada didepannya.
Nexus: "jad rumor tentang mu ada benarnya."
Labyrinth: ".... Kalau aku bilang iya, apa reaksi mu?"
Nexus: "gak ada."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ultraman Story
RandomMenceritakan kehidupan para Ultraman dan Ultrawoman di Tanah Cahaya. Apa saja yang mereka lakukan di tanah penuh kehancuran itu? Book yang aku buat untuk menggantikan book yang pertama, silahkan baca kalau mau. Kalau enggak, yaudah skip. Warning: ...