Oke... Aku gak tau mau naro judul kek bagaimana, jadi kalian tebak aja ini ceritanya isinya apa.
Yosfan: "lha bisa gitu?"
Bisain aja lah, udah jangan kebanyakan intro. Kita langsung aja ke cerita!
Nuri: "Happy Reading!"
~~~~~~~~~~
Siang hari yang mendung dengan angin kencang karena salah satu Ultra gak sengaja membuat Land of Light jadi mendung. Para OC dari Kameli sedang berada di rumah milik Komandan IGDF, yang hari ini sedang tidak ada dirumahnya karena lagi sibuk sama kerjaan dan para beban planet.
Garnet: "Jadi... Sekarang kita mau ngapain?! Diluar sedang agak mendung, dan udara sedang agak dingin."
Pandora: "ya... Bagaimana kalau kita bermain tyc tac toe, bermain permainan papan, minum coklat panas—"
Labyrinth: "salah server, Pandora."
Pandora: "Oh! Salah ya?" :D
Peridot: ^^' "aku tidak mengira jika kau bisa bercanda begitu."
Pandora: "tentu saja bisa. Aku gak se kaku itu kok, kak"
Garnet: "uhh... Kalau begitu kita mau melakukan apa?"
Para Garnet menatap pengunjung yang ada di sana satu persatu, entah kenapa Garnet merasa kesal sendiri saat melihat Labyrinth yang duduk di kasur Pandora.
Garnet: "Hump... Hei kau! Kenapa kau bisa ada disini?!"
Labyrinth: "kenapa? Kau tidak suka aku disini? Ini sudah jadi rumahku sekarang!"
Garnet: "Hah?! Rumahmu?! Bukankah kau itu seorang bangsawan cantik yang tidak akan meninggalkan sarangnya ya?"
Garnet menatap Labyrinth dengan senyuman meledek. Selama perantauannya bersama dengan sang kakak, Garnet memang ketinggalan banyak hal. Namun berbeda dengan Peridot, Garnet lebih suka bersikap seasalnya. Dia juga gak punya rem buat mulutnya. Jadi segala macam ejekan dari Garnet yang hanya tau kalau Labyrinth ini adalah bangsawan sombong, akhirnya keluar.
Labyrinth sendiri yang mendengar perkataan Garnet merasa kesal. Dia sudah bersiap untuk menghajar Garnet lebih awal, namun Labyrinth sengaja menahannya karena dia tau seperti apa jadinya rumah Zoffy jika dia mengamuk. Terkadang Labyrinth suka mengakui kalau kekuatannya memang seperti Buldozer.
Peridot dan Pandora yang melihat itu berusaha untuk menenangkan Garnet dan Labyrinth. Sementara Opal hanya menatap keduanya dengan wajah datar, Opal melihat sekeliling. Kamar Pandora baginya sangat rapih, walau bisa dilihat Pandora punya kesukaan terhadap benda imut seperti boneka.
Opal: "... Apa kau suka dengan boneka, Pandora?"
Pandora: "Eh? Uhh... Sebenarnya... Boneka ini adalah hadiah dari para Ultra Brother."
Garnet dan Labyrinth pun berhenti bertengkar, mereka mengarahkan kedua matanya tepat ke Pandora dengan tatapan yang penasaran. Tidak hanya Garnet dan Labyrinth, Peridot juga mulai ikut-ikutan.
Pandora hanya bisa menghela nafas, dan menatap ketiga Ultra yang lebih dewasa itu dengan sweatdrop.
Pandora: "saat aku lahir, banyak yang mengira jika... Jika..."
Garnet: "jika?"
Pandora: "jika... Aku perempuan..."
Pandora menutup wajahnya yang sedikit kemerahan, bersamaan dengan itu sosok makhluk yang mirip seperti Kaiju dengan ukuran sedang muncul tepat didepan para Ultra.
Garnet, Peridot dan Opal sedikit terkejut karena kedatangan Kaiju berwarna hitam seperti oli itu. Beruntung dengan sekali pukulan, Labyrinth berhasil menghancurkan Kaiju nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ultraman Story
RandomMenceritakan kehidupan para Ultraman dan Ultrawoman di Tanah Cahaya. Apa saja yang mereka lakukan di tanah penuh kehancuran itu? Book yang aku buat untuk menggantikan book yang pertama, silahkan baca kalau mau. Kalau enggak, yaudah skip. Warning: ...