Yoo guys~ i'm back with new story.
Yosfan: "belakangan ini suka siang lu up nya"
Sorry, lagi ada urusan sekarang. Jadi paling up nya agak terlambat dari biasa.
Nuri: "yang penting up sih"
Yup, dan yah untuk cerita sekola Ultra nanti aku susun dulu ceritanya. Kalo ada yang nunggu :v
Nuri: "Kalau begitu, Happy Reading guys~"
~~~~~~~~~~~~
Pagi hari yang cerah seperti biasa di Tanah Penuh Kehancuran, Pandora sedang jalan-jalan pagi bersama Nikki dan sepupunya yang punya telinga kelinci bentuk pedang Zero.
Nikki: "Kyu~ kyu~ kyu~"
Zero: "Uhm... Dia ngomong apa Pan?"
Pandora: "Nikki lagi nyanyi"
Zero: "Coba kau terjemahkan~"
Zero tersenyum penuh arti kepada Pandora sambil memegang kamera handphone. Pandora mengerti apa yang ingin Zero lakukan, karena itu sekarang ini dia hanya menatap sepupu kelinci nya itu dengan datar.
Pandora: "Gak"
Zero: "Ayolah~ plis~"
Pandora: "Tidak kak... Aku yakin kakak mau menggunakan video itu untuk mengiming-imingi ayah, kan?"
Zero: "Kok kamu tau~" :)
Pandora: "gak"
Zero akhirnya hanya bisa menunduk kecewa karena keinginannya untuk bisa mendapatkan alat untuk mengendalikan Zoffy pun gagal. Tiba-tiba Zero merasakan sebuah getaran yang semakin lama semakin mendekat. Entah kenapa instingnya merasa, jika ini adalah suatu bahaya besar jika dia tidak segera kabur dari tempat itu.
Zero: "Pan! Pegangan!"
Pandora: "Apa? Woah!!"
Tanpa pikir panjang, Zero langsung mengangkat Pandora seperti mengangkat karung beras. Zero membuka portal dan langsung masuk kedalamnya, terlihat dari belakang gerombolan gadis-gadis Ultra sedang berlari kearah tempat awal Zero dan Pandora tadi.
"Eh? Zero nya kemana?"
"Apa dia pergi?"
"Humph... Kenapa harus pergi terus sih...?"
Nikki: "Kyu?"
"KYAAAAA!!!! Imut sekali!!!!"
Para gadis Ultra yang awalnya kecewa tiba-tiba jadi kegirangan saat mereka menemukan Nikki yang tertinggal disana. Langsung tanpa berlama-lama, para gadis Ultra itu membawa Nikki entah kemana.
.
.
.
.Zero & Pandora: "Uwaagh!!! Aduh!!"
Zero dan Pandora pun mendarat dengan tidak mulus di ruang kerja milik Zoffy, dan pas sekali saat itu Seven juga ada di sana.
Zoffy: "Yaampun!! Kau baik-baik saja Pandora?!"
Zoffy segera bangun dari kursi kerjanya dan segera menghampiri putra satu-satunya itu. Zoffy memeriksa keadaan Pandora, mulai dari pergelangan kaki, tangan, samping kanan kiri, atas dan bawah. Semua sudut badan Pandora diperiksa dengan teliti oleh ayahnya dengan wajah khawatir.
Pandora sendiri cuma bisa pasrah saat ayahnya yang terkenal jutek tapi protektif ini memeriksa tubuhnya.
Zoffy: "tangan masih berfungsi, kaki sepertinya juga, bagian samping kanan kiri? Lalu coba kita lihat kepalamu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ultraman Story
RandomMenceritakan kehidupan para Ultraman dan Ultrawoman di Tanah Cahaya. Apa saja yang mereka lakukan di tanah penuh kehancuran itu? Book yang aku buat untuk menggantikan book yang pertama, silahkan baca kalau mau. Kalau enggak, yaudah skip. Warning: ...