Setelah libur dua hari, balik-balik udah ngasih asupan couple aja.
Yosfan: "siap-siap tensi nambah ini mah"
Iya...
Yosfan: "lagian lu, balik bukannya bawa oleh-oleh. Malah penyakit"
Bacot lu babu!
Nuri: "udah-udah, ini kapan mulainya kalau kalian berantem mulu?"
Ohh iya! Lupa, sekalian promosi walau book belum tak publish. Nantikan book khusus Ultraman Peridot ya guys.
Dah lah gitu aja, dan untuk chellsyDB tak culik OC nya sebentar.
Nuri: "Happy Reading~"
~~~~~~~~~~~
Pagi hari yang cerah ceria, Land of Light terlihat seperti biasa dengan banyak asap disekitar gedung-gedung Land of Light.
Oke sekarang fokus ke tokoh utama di chapter ini. Pagi ini Ren sedang jalan-jalan di taman Nebula, dengan wajahnya yang agak datar walau gak sedatar Nexus. Hari ini Ren ada janji dengan salah satu Ultra yang pasti akan sangat ditakuti kalau lagi ngamuk.
Ya siapa lagi kalau bukan Labyrinth, kan ini cerita spesial buat mereka berdua. Sekalian asupan karena couple disini selain Ren sama Labyrinth, ya ada satu lagi. Tapi yang laki masih kepikiran sama masa lalu.
Udahlah kenapa ini malah gibahin si Jagi? Yuk balik ke cerita.
Ren akhirnya sampai di pohon besar yang ada di taman Nebula. Sebuah pohon yang menjadi tempat bermain Ren dan Labyrinth dulu, saat ini Ren sedang mencari keberadaan Labyrinth. Karena dari pesan yang dia dapat, Labyrinth sudah datang sekitar 5 menit lebih cepat dari Ren. Tapi kok Ultra nya gak ada?
Ren: "... Apa dia benar sudah datang?"
Ren masih melihat sekeliling, sampai sebuah ranting jatuh tepat ke kepalanya. Tidak hanya ranting, tapi juga suara perempuan yang sangat familiar ditelinga Ren.
Labyrinth: "Woi! Lihat diatasmu!"
Ren mendongak keatas dan melihat Labyrinth sudah berada di salah satu dahan pohon dan duduk sambil menyilangkan kaki.
Ren: "apa yang kau lakukan diatas?"
Labyrinth: "Menunggumu! Kau pikir aku sedang apa?!"
Ren: "ya... Karena kau ada diatas"
Labyrinth menggembungkan pipinya dengan wajah cemberut. Ren tersenyum tipis saat melihat wajah imut Labyrinth, mungkin dia suka dengan wajah cemberut seorang Woman.
Labyrinth: (눈‸눈) "Hei! Kenapa kau malah tersenyum begitu?! Ayo kemari!"
Ren sedikit terkejut saat mendengar teriakkan Labyrinth, dia pun perlahan terbang dan duduk di dahan pohon yang sama dengan Labyrinth. Beruntung dahan pohon itu masih sangat kuat jadi bisa menahan beban kedua Ultra itu.
Ren dan Labyrinth terdiam sambil menatap para Ultra yang jalan berlalu-lalang. Tidak ada yang berbicara, mereka cuma duduk manis, diam tanpa satupun yang berbicara. Suasananya terasa canggung, dan jujur saja Ren tidak terbiasa.
Beberapa menit mereka hanya diam sambil melihat para Ultra, Ren sibuk memutar otak untuk memulai pembicaraan. Cuma dia takut salah ngomong dan berakhir jadi target samsak dari si Buldozer.
Ren: 'haruskah aku bicara soal hariku? Tidak-tidak... Jika dia mendengar kalau aku kelelahan lagi, dia pasti akan mengamuk. Dia pernah memperingatkan ku waktu itu...'
KAMU SEDANG MEMBACA
Ultraman Story
RandomMenceritakan kehidupan para Ultraman dan Ultrawoman di Tanah Cahaya. Apa saja yang mereka lakukan di tanah penuh kehancuran itu? Book yang aku buat untuk menggantikan book yang pertama, silahkan baca kalau mau. Kalau enggak, yaudah skip. Warning: ...