Skip aja

184 10 124
                                    

Behind the scenes pembuatan Ultraman Pandora: the Shadow for the Light.

Kameli: *lagi sibuk nyusun cerita, mikir alur, sama karakter nya siapa aja*

Otak: *tiba-tiba memunculkan ide WTF*

Kameli: bismillah... 🙏 *jedotin kepala ke tembok* *R.I.P*

Gak lah :v kalau rip auto gak lanjut ceritanya.

Pandora: "jadi... Maksud kau buat ini biar apa?"

Gabut ಥ ͜  ಥ

Labyrinth: "aku tau maksud pikiranmu tau" -_-

Gak usah kasih tau ya, itu nanti aja kalau udah terealisasi kan. Btw, aku punya gambaran buat penampilan Nikki versi imut.

Pandora: "Sungguh? Tapi pasti diganti"

Pinter~ itu tau

Pandora: -_- "jangan bilang begitu. Kau tau kalau itu malah membuat aku merasa selama ini aku bodoh?"

Iya ngerti kok, soalnya itu yang dirasakan olehku kalau tiba-tiba dibilang pinter :'v

Yaudah, ini dia penampilan Nikki versi imutnya~

Dah paling itu aja, lupakan sama yang diatas dan jangan tanya kenapa aku bikin chap gabut kek gini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dah paling itu aja, lupakan sama yang diatas dan jangan tanya kenapa aku bikin chap gabut kek gini. Aku lagi stress mikirin Peridot!!

An**** lah!!! Kenapa setiap mau bikin chapter baru buat Pandora, pikiran itu muncul terus?!! AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA *mengubur diri*

Pandora: "ya... Karena author nya sudah mulai gila, cukup sampai disini aja"

Labyrinth: "jadi babu buat menutup cerita kan"

Pandora: "pernah ngatain ayang sendiri sih kak, kena karma" :v

Labyrinth: "Heh" -_-

Ultraman StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang