Gak tau kenapa, tapi tiba-tiba aku tertarik buat bikin cerita kehidupan Ultraman Filis. Walau secara official belum ada, tapi apa salahnya kita bikin cerita Filis versi kita? Toh kan ini cuma cerita.
Ah sudahlah guys, langsung aja ke cerita. Btw ini bakal diceritakan lewat POV nya Filis ya.
Halo para pembaca, namaku Filis. Ultraman Filis, aku bekerja sebagai salah satu dari Biro Teknologi Sains Antariksa Tanah Cahaya. Ultraman Hikari adalah atasanku dan juga guru ku, dan aku punya seorang teman dari IGDF. Seorang Ultra muda yang bersemangat, dia adalah Ultraman Taiga.
Hari ini Author memberikan aku amanah untuk menghibur kalian, dengan kisah keseharian ku tentu nya. Karena aku adalah seorang Ilmuwan, jelas keseharian ku gak jauh dari yang namanya Laboratorium, penelitian, sains, teknologi, dan hal lain yang berhubungan dengan kehidupan para ahli dengan kepala botak ditengah.
Tapi kadang aku juga suka bersikap seperti anak-anak, ya itu juga aku lakukan saat sedang istirahat. Karena saat itu, Taiga biasanya akan mengajakku jalan-jalan.
Cuman kadang rencana cuma sekedar wacana. Soalnya disaat kami sedang jalan-jalan menikmati waktu istirahat di taman Nebula, tiba-tiba saja selalu ada hal tidak terduga yang menimpa kami. Bukan penyerangan kok, melainkan sesuatu yang datang dari para Ultra itu sendiri.
Taiga: "Filis!! Main yuk!"
Filis: "Oh! Hai Taiga!"
Taiga: "main yuk~ kita main ke taman Nebula!"
Filis: "boleh, tapi aku beres-beres Lab ku dulu."
Taiga: "Oke!"
.
.
Skip beres-beres Lab dan udah ada di taman
.
.Filis: "Jadi, kita mau main apa?"
Taiga: "Ya... Btw, kau sudah makan belom? Ini sudah waktunya makan siang lho~"
Filis: "Eh?"
Kruyuk~ (anggap aja suara perut)
Taiga: "ternyata emang belum makan. Jangan-jangan kau juga belum sarapan ya?"
Filis: "Ehehe... Kau tau banyak soal ku..." ^^'
Taiga: "Kan kita kenal juga gak sehari dua hari, jelas aku kenal kau kayak gimana lah~"
Ya, begitulah Taiga. Teman pertama yang aku miliki, dan yang paling mengenalku seperti apa.
Taiga: "Yaudah! Yok kita makan dulu!"
Filis: "baiklah..."
Namun saat kami ingin pergi untuk makan siang, tiba-tiba sebuah senjata melesat dan hampir saja mengenai Taiga waktu itu. Beruntung nya Taiga punya refleks yang cepat, jadi dia tidak sampai terluka.
Filis: "Taiga! Kau baik-baik saja?!"
Taiga: "Iya... Tapi ini siapa sih yang lempar—" *liat itu Shuriken* "bentar... Kok kayak kenal ini senjata punya siapa!?"
Saat itu, datanglah Ultra biru yang bukan berasal dari Land of Light. Dia dengan wajah santai dan tidak bersalah, meminta maaf kepada Taiga.
Fuma: "Sorry, Ga! Gak sengaja tadi" *muka tanpa dosa*
Taiga: "Matamu lah sengaja! Lu pasti emang udah merencanakan ini kan?! Ngaku gak lu!"
Fuma: "Dih! Heh! Maksud lu apaan ngomong gitu ke gw?! Gw ini gak emang gak sengaja, Banteng!!"
Taiga: "Gak! Gw gak percaya! Lu ngaku aja buruan! Kalo enggak..."
Fuma: "Kalo enggak apa?! Lu mau gelut?! Hayuk lah!"
Titas: "teman-teman, tolong tenanglah..."
Begitulah jalan-jalan kami berakhir dengan Taiga yang malah bergelut dengan Fuma. Taiga punya teman selain aku, walau dahulu dia hanya memiliki diriku sebagai temannya.
Tapi sekarang dia punya teman lain dan jauh lebih banyak. Sejujurnya aku senang karena akhirnya dia tidak sendiri lagi, namun disisi lain aku juga khawatir. Aku takut Taiga melupakanku dan tidak lagi mau bermain denganku.
Dia sudah punya teman-temannya yang jauh lebih baik dariku, karena itu kadang aku khawatir jika akan kehilangan Taiga sebagai teman. Tapi...
Filis: *kena lempar Shuriken untung gak kena* (●__●)
Taiga: "Alamak!! Filis! Maaf!!"
Fuma: "Lu mau bunuh temen masa kecil lu sendiri, Ga?" ಠ‿ಠ
Taiga: "Enggak!! Gw itu kelewatan! Lagian semua ini salah lu!"
Fuma: "Dih! Kok salah gw?!"
Taiga: "Ya salah lu lah!!!" (ノ`Д´)ノ彡┻━┻
Pada akhirnya mereka malah lanjut berantem. Aku sudah terbiasa sih dengan pemandangan ini, jadi aku hanya menggeleng sahaja.
Titas: "Aku minta maaf untuk mereka, Filis..."
Filis: "Ahh... Tidak apa-apa, Titas-san..." ^^'
Titas: "Ehem... Sebagai gantinya, biar aku ajak kau ke restoran milik Ace-san. Kita bisa makan di sana." ^^
Filis: "Ide bagus!"
Titas: "Kalau begitu ayo kita pergi, dan biarkan saja mereka. Nanti juga capek sendiri."
Filis: "Ahaha... Sepertinya kau sudah lelah ya?"
Titas: "menjadi yang paling waras disini itu melelahkan... Setidaknya aku tidak bertengkar dengan otot-otot ku ini~"
Filis: 'baiklah, sepertinya tidak ada yang waras diantara kalian...' ^^'
Aku mungkin tidak seberuntung Taiga yang menjadi Duta Cahaya dan bisa memiliki banyak teman. Tapi aku juga beruntung karena memiliki teman sepertinya.
Karena jika bukan karena Taiga mungkin aku tidak akan menjadi diriku yang sekarang. Dan lagi seperti yang Taiga pernah katakan dulu, temannya adalah temanku juga. Jadi bukan hanya Taiga yang memiliki teman baru, aku juga punya. Walau agak-agak sih.
Dan cerita berakhir dengan Taiga yang ngambek gara-gara ditinggalin Filis makan siang sama Titas. Tamat.
Udahlah aku lagi gak ada ide lain, maaf kalo misalnya kurang. Aku lagi sibuk sama cerita OC aku Peridot yang niatnya, up hari Saptu besok. Makanya lagi aku susun ceritanya kayak bagaimana.
So, Terima kasih yang sudah baca. Nantikan cerita spesial untuk OC ku nanti.
Bye~
KAMU SEDANG MEMBACA
Ultraman Story
AléatoireMenceritakan kehidupan para Ultraman dan Ultrawoman di Tanah Cahaya. Apa saja yang mereka lakukan di tanah penuh kehancuran itu? Book yang aku buat untuk menggantikan book yang pertama, silahkan baca kalau mau. Kalau enggak, yaudah skip. Warning: ...