Untuk saat ini, bolehkah aku untuk mengekspresikan lelahku?
-Alisya Calista Graham
*****
"Galaksi, lo masih hidup?"
Perasaan takut bercampur penasaran seketika menguasai diri Venus. Ia menggusah nafas kasar. Cowok itu membuang pandangannya dari layar handphone-nya. Otak encernya ia paksa untuk berpikir tentang hal ini. Sebenarnya, apa yang sedang terjadi terjadi saat ini? Kenapa rasanya sangat janggal? Dan... Mengapa ia mendapat pesan dari nomor yang ia ketahui pemiliknya sudah tiada.
Selama beberapa saat keningnya mengerut dan selama itu juga ia berpikir, hasilnya sia-sia. Ia tetap tidak menemukan atas apa yang ia pikirkan.
"Kalau Galaksi udah nggak ada terus yang nggirim ini ke gue siapa?" Tanya Venus dalam pikirannya sendiri. Saat ini, ia terlihat seperti orang hilang yang nyasar di rumah sakit. Bagaimana tidak, cowok itu sedari tadi hanya berjalan mondar-mandir di depan meja resepsionis sambil berbicara sendiri bak orang gila.
Tanpa sadar, ingatannya memutar kembali perkataan orang asing yang masuk ke dalam ruangan kerjanya. Ia masih ingat betul apa kata-kata orang itu dan bagaimana nada suaranya. 'Gelap dan sendiri'. Kalimat itu diucapkan dengan nada pelan tetapi memiliki arti yang begitu dalam. Venus tahu apa maksud ucapan itu.
"Gelap dan sendiri," ujar Venus menirukan apa yang ia dengar. Sepersekian detik kemudian, ia mengumpat pelan saat otaknya sudah bisa mencerna ucapannya.
"Shit! Gue tahu maksudnya sekarang,"
Setelah mengucapkan itu, Venus pergi berlari menuju tempat dimana Alisya dirawat. Namun, belum sampai dirinya masuk ke dalam ruangan. Ia dikejutkan dengan sebuah tulisan yang tertera di pintu ruangan tersebut. Tak hanya pintunya saja yang membuat dirinya terkejut, tetapi kehadiran seorang remaja laki-laki yang sedang mengintip dari sela-sela jendela itu yang membuatnya semakin bingung. Siapkah remaja lelaki itu?
"Jangan-jangan dia Galaksi," guman Venus dalam hati. Kakinya perlahan melangkah maju untuk menguping perkataan orang itu.
Cowok dengan seragam sekolah berwarna putih abu-abu dan juga jaket kebanggaan Airon itu terlihat sedang mengintip ke dalam ruangan besar tempat dimana Alisya dirawat. Sebuah slayer penanda anggota Airon terpasang manis di tangan kanan milik cowok itu. Name tag yang terpasang di bagian dada kiri seragam miliknya terlihat. 'Revan Angkasa Ismaya'.
Ya, cowok yang sedang mengintip dari balik jendela itu adalah Revan. Cowok yang sudah melepas jabatannya menajdi seorang ketua geng itu kembali ke tempat dimana ia dan teman-temannya berjuang. Sekitar dua bulan lebih ia pergi ke kota lain untuk menjalankan tunangan konyol bersama seorang gadis membuatnya merasa rindu dengan seseorang.
Alisya, seorang gadis yang tidak pernah merasakan kebahagiaan itu adalah orang yang membuat Revan untuk kembali ke kotanya. Kalian pasti ingat dengan ucapan Revan sebelum cowok itu pergi meninggalkan mereka. Ternyata, menghilangkan perasaan dari orang yang ia suka bahkan dicintainya itu sangat susah. Walaupun kini statusnya sudah bertunangan, ia masih tetap tidak bisa menghilangkan rasa sukanya kepada Alisya. Gadis itu sudah terlanjur membuatnya jatuh cinta.
"Gue balik ke sini lagi, Sya. Gue diem-diem pergi ke sini sendirian tanpa ngasih tau ke Papa sama Mama karena kangen sama lo,"
Venus maju selangkah agar ia lebih leluasa untuk mendengarkan setiap perkataan dari mulut Revan. Rasa penasarannya semakin memuncak saat mendengar Revan mengucapkan kata 'kangen'.
"Iya, gue tahu. Perasaan ini nggak seharusnya ada sama lo. Lo berhak bahagian sama yang lain, bukan sama gue. Tapi entah kenapa, rasa sayang gue ke lo makin lama makin menjadi-jadi. Gue udah berusaha untuk hilangin perasaan ini. Tapi apa hasilnya? Justru gue semakin merasa kalau perasaan ini memang ada dan benar-benar nyata," ujung mata Revan mengeluarkan setitik cairan bening yang selama ini tak pernah ia keluarkan. Diusapnya air mata tersebut menggunakan punggung tangannya agar tidak meninggalkan jejak.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMA
Novela JuvenilIni tentang Alisya... Gadis cantik yang memegang jabatan menjadi waketos. Gadis cantik yang selalu bilang 'gapapa' didalam hidupnya. Gadis cantik yang selalu tersenyum dibalik luka-luka yang ditimbulkan oleh keluarganya. Gadis cantik yang selalu ber...