2 1 || Jersey

178 17 15
                                    

SELAMAT MEMBACA KAWAN-KAWANKUU👊🏻☝🏻

🕊️🕊️🕊️

"MAMA LIHAT KAMERA KU NGGAK?"

Dengan suara menggelengar nya, langkah cepat Reiga begitu lincah menuruni anak tangga. Menuju Mama nya yang tengah sibuk menyiapkan hidangan untuk sarapan. Kepala Mama Ria berputar ke samping mengikuti langkah Reiga. Menangkap ekspresi kebingungan sang putra sulungnya.

Mama Ria menggeleng, "kamu tuh, barang-barang disimpan yang baik. Biar nggak kebingungan terus."

"Iya, Mamaku sayang. Aku lupa taruh mana."

"Kamera mana, Abang?"

"Kamera DSRL, Ma."

"Kamera yang lain nggak ada, Abang?"

Reiga memasukkan seragamnya yang masih berantakan. Kepalanya memberikan respon lebih dahulu dengan gelengan pelan. "Kamera satunya ketinggalan di Solo waktu pemotretan itu."

"Untuk apa to?"

"Dokumentasi classmeet, Ma."

Mama Ria menghela napas, kemudian menyodorkan selembar roti tawar yang terolesi selai blueberry. Meminta Reiga untuk mengisi perut terlebih dahulu. Tak lupa dilanjutkan dengan susu putih yang siap disantapnya.

Beberapa menit Reiga habiskan untuk mengisi perut lebih dulu. Setelah susu putih di gelas itu ludas tubuhnya segera bangkit. Menyusul Mama Ria yang pergi lebih dahulu ke gudang kamera. Tempat di mana banyak alat-alat kameran dan sejenisnya tersimpan di sana.

Mama Ria tengah sibuk mencari kamera, menyadari kehadiran Reiga. Tanpa menoleh ia berucap, "pakai yang lain aja, Abang."

"Ya udah. Mana aja deh, Ma."

Tidak mau ambil pusing, Reiga memilih menuruti apa kata Mama nya. Bagaimana pun ia harus segera sampai di sekolah. Jangan sampai hanya karena mencari kamera ia terlambat. Apalagi ia ketua panitia event classmeet.

Sembari menunggu Mama Ria, ia pun melihat-lihat isi gudang yang jarang ia jangkau. Netra gelapnya menjelajah tiap sudut ruangan. Salah satu rak mencuri perhatian Reiga, di mana beberapa album lawas tersusun tidak rapi di sana.

Tangan kekarnya terulur guna mengambil salah satu di antara album lawas itu. "Berdebu banget."

Rasa penasaran Reiga untuk membuka album itu tertahan. Merasa begitu kotor, ia pun meniup-niup debu di atas cover album tersebut.

Di samping itu Mama Ria menyodorkan kamera yang sudah di pilihnya. "Abang pakai ini aja."

"Aku baru tahu Mama punya banyak album foto," katanya sembari membersihkan debu di albumnya.

Mama Ria baru sadar akan album tersebut, ia diam sejenak seolah berpikir. Kemudian begitu sigap mengambil alih album yang ada pada telapak tangan Reiga. Mama Ria segera membuangnya di lantai, cukup membuat Reiga terkejut dalam kebingungannya.

"Kotor Abang nanti seragamnya."

Reiga menggeleng, "nggak apa, Ma. Sini aku mau lihat foto-foto lama, Mama."

N I S C A L ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang