2 8 || Pesan Terbaca

136 18 10
                                    

SELAMAT MEMBACA KAWAN KAWANKU💋

SEBELUMNYA MINTA MAAF BANGET BANGET BANGET TERPAKSA CUMA AKU KASIH SEDIKIT ISI BAB INI😓
AKU NGGAK MAU LANJUT NULIS TAPI TANPA FEEL BAGUS.

KEMUNGKINAN BESOK AKAN SEGERA UP KOK YAAA AKU USAHAKAN!

🕊️🕊️🕊️

"Lihat mata gue, lo bisa bercermin di sana. Cuma ada lo kan?"

Jelaga Reiga lekat beradu tatap pada dua manik coklat yang mencuri seluruh fokusnya. Tak sedetik pun dilewatkan nya dari objek cantik yang menjadi pusat menarik untuknya sekarang. Bulat bola mata hitamnya menyimpan penuh kekaguman, Reiga sungguh mengakui pesona Zelyn.

Berbanding terbalik dengan si empu yang risih dengan jarak sedekat ini. Degup jantungnya begitu kencang di awal, tetapi perlahan stabil. Semburat merah menyebar di pipi nya sebab menahan gojak emosi. Bukan karena salah tingkah.

Ya, Zelyn tetap tidak luluh pada tatapan sedalam itu.

"Ada belek tuh bersihin dulu," sahutnya menarik mundur langkah kakinya.

"Hah?" Reiga membeo sejenak, jemarinya reflek menggosok-gosok matanya. "Mana ada? Bersih begini."

"Kan tadi, udah lo bersihin itu."

"Belekan tetep ganteng juga sih," pujinya terhadap diri sendiri sembari menyugar rambutnya ke belakang. Diiringi senyum miring nya yang membuat Zelyn bergidik ngeri.

Kepala Zelyn menggeleng, "geli banget jamet!"

Tawa kecil Reiga lepas melihat respon Zelyn yang selalu bisa diprediksi. Belum dapat berubah luluh sedikit pun. Meski begitu Reiga semakin gencar mengikis jarak yang coba Zelyn jauhkan.

"Btw, gue dm kok di baca doang sih? Sombong banget."

Reiga mengganti topik berikutnya. Kening Zelyn berkerut kebingungan, "lo dm gue?"

"Dm menfess."

"Gue aja belum buka itu akun."

"Tapi udah di baca."

Kedua sisi alis Zelyn saling berkerut yang menyipitkan manik matanya. Putaran bola matanya mengelilingi kelopak matanya, mengiringi kinerja otaknya yang tengah berpikir. Kebingungan nya semakin meningkat saat Reiga memperlihatkan layar ponsel nya. Pesan yang Reiga kirimkan pada akun menfess benar sudah terbaca.

Air muka Zelyn menjelaskan kebingungan yang belum berujung. Ia menggaruk kepalanya, berpikir keras.

"Siapa lagi yang pegang akunnya selain lo?"

"Nggak ad--" Zelyn membeo sejenak. Kalimatnya terbungkam sendiri, secara tiba-tiba ia mendapatkan jawaban atas kebingungan tersebut.

Decakan terdengar bersamaan jentikkan jemarinya, teringat sesuatu. "Ah iya! Sialan!"

"Kenapa?"

"Nggak apa. Kepencet buka tadi."

Zelyn berdehem sembari memutar kepalanya ke arah lain, menghindari kontak mata dengan Reiga. Sengaja menutupi kebenaran bahwa bukan hanya ia yang mengendalikan akun tersebut. Namun sekarang ada Sananta yang ikut mengambil alih.

Penuh keyakinan Zelyn tahu pelaku yang membawa pesan Reiga ialah Sananta. Artinya, kemungkinan besar Sananta pun memegang kartu as mereka.

🕊️🕊️🕊️

"Flashdisk siapa nih?"

Lengan tangannya terangkat menunjukkan benda pipih yang ia temukan. Suara Edgar membelah kebisingan di ruang kelas 11 IPA 3, mengambil seluruh rasa penasaran teman-temannya. Di antara gelengan kepala sebagai tanda bukan kepemilikan benda tersebut, Reiga bangkit sembari mengangkat tinggi tangannya.

"Punya gue!" sahutnya.

"Isi apa nih flashdisk? Porno bukan?"

"Isi kepala lo porno!" hardiknya merampas benda pipih miliknya, sembari menyempatkan diri menggeplak lengan Edgar. Menimbulkan rintihan kecil si empu.

Kemudian Reiga kembali pada tempat duduknya. Flashdisk dalam genggaman nya segera ia sambungkan pada laptop yang sudah menyala. Seluruh isi nya tertuang pada layar laptop yang kini Reiga periksa. Menampilkan berbagai folder yang di buka nya satu persatu.

Edgar menyipitkan matanya saat diam-diam ikut melihat isi flashdisk tadi. "Foto cewek lo sama siapa tuh?"

Reiga menoleh ke samping berbarengan dengan keterkejutan kecil nya. Ia mendengus mengetahui kelakuan Edgar yang mengintip. Fokus netranya kembali pada layar laptop dan segera keluar dari folder lama nya.

"Bukan cewek gue."

"Iya, maksudnya cewek lo dulu. Mantan lo sekarang."

"Sialan!" umpatnya, selalu tidak suka dengan pembahasan sensitif ini.

Reiga mengepalkan tangannya erat-erat, kinerja otaknya memutar kembali gambaran foto tadi. Terpampang jelas wajah Beryl mengukir tawa ceria bersama cowok di hadapannya. Bukan Reiga, melainkan Damian.

🕊️🕊️🕊️

MINTA MAAF YA DIKIT DIUSAHAKAN BESOK UPDATE LAGI☝🏻
SEMOGA SEGERA TERBIT AAMIIN🙆

LOVEE YU SO MUC💋


N I S C A L ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang