HALO HAPPY READINGG YUUP😍
🕊️🕊️🕊️
"Abang udah pulang?"
Suara langkah kaki menuruni tangga diiringi seruan Papa Martin membuat lamunan Reiga buyar, cepat-cepat ia menurunkan kameranya agar tidak ketahuan. Meski ia tidak mengarahkan pandangannya ke dapur lagi, tapi ia tahu dua perempuan di sana sedang menatapnya. Reiga memilih berjalan masuk menyalimi Papa Martin.
"Barusan, Pa. Aku ke kam--"
"Abang," kata Mama Ria sedikit berteriak. "Di cari nak Zelyn ini."
Mata Reiga terpejam sejenak mendengar kalimat Mama Ria, padahal ia sudah berusaha menghindarinya. Perlahan kepalanya menoleh sampai melihat garis senyum tipis yang di tampilkan Zelyn. Sekuat mungkin Reiga menahan diri dari pesona tersebut. Raut wajah yang ditampilkan nya hanya datar.
"Kenapa?" katanya bersuara dingin. Bulu kuduk Zelyn meremang mendengar pertanyaan dingin Reiga yang tidak tahu harus ia jawab bagaimana. Semua kalimat terangkai dengan rumit di kepala Zelyn, hatinya gundah ingin mengungkapkan sesuatu yang mengganggunya sejak kemarin.
Di situasi seperti ini, Papa Martin dapat memahami ada ketidak nyamanan. Sebab itulah ia mencari cara agar kedua anak remaja itu dapat memiliki waktu berdua. Ia menepuk pundak Reiga, "abang lebih baik anterin pesanan cake nya Mama dulu."
"Loh? Nggak jadi Papa yang antar?"
"Ternyata Papa ada kerjaan, Ma. Biar abang aja. Nah, ditemani nak Zelyn gimana?"
"Ya sudah, bisa kan Abang?"
Reiga mengangguk, "aku sendiri aja kalau gitu."
"Nanti nggak bisa bawanya."
"Bisa, Pa--"
"Nak Zelyn mau kan?" tawar Papa Martin menatap Zelyn tanpa mempedulikan perkataan Reiga yang terpotong. Zelyn sedikit bingung, tetapi ia memberikan respon dengan anggukan kepala dahulu. Reiga menghela napas karena tahu Papa nya sengaja melakukan ini.
Reiga bergumam-gumam, "oiya! Aku lupa bensin motorku habis. Aku pesanin taxi online aja ya, Pa biar diant--"
"Motor gue ada bensin," potong Zelyn segera. Cukup membuat Reiga menatapnya dengan sedikit tidak percaya. Jelas saja Zelyn tak mau melewatkan kesempat ini.
Papa Martin terkekeh pelan, "nah! Sana-sana buruan di antar sama Nak Zelyn. Tolong ya Nak Zelyn dibantu."
"Iya, Om siap!"
Zelyn tersenyum terkecil, lalu membantu Mama Ria menyiapkan pesanan kue yang akan diantar. Sedang Reiga sekarang hanya pasrah tanpa mengatakan apa pun. Menatap lekat-lekat gadis yang sekarang pergerakannya tidak ia duga. Siapa sangka Zelyn datang ke rumahnya dan berkenalan dengan Mama nya tanpa Reiga yang membawa nya? Bahkan sekarang gadis itu bersemangat sekali akan menghabiskan waktu berdua dengan nya. Berbeda dari biasanya.
Harus kah Reiga senang?
🕊️🕊️🕊️
Zelyn menyodorkan telapak tangan yang di atasnya ada kuncir motor scoopy nya. Tanpa pilihan lain Reiga menerima kunci tersebut, dengan terpaksa mengendarai motor Zelyn sebab dirinya sudah terlanjur berbohong. Benar, perkataan bensinya habis tadi hanya lah bualan semata untuk dijadikan alasan. Sayangnya Zelyn malah memberikan solusi. Sekarang keduanya sudah berboncengan di atas motor cekung tersebut dengan pesanan kue yang di taruh depan.
Reiga melirik dari spion, "gue nggak ngebut. Gausah pegangan."
"Dih?" beo Zelyn menukikkan alisnya. "Gue nggak berniat modus sejauh itu ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
N I S C A L A
Novela Juvenil"ISVARA EIRA ZELYN, GUE TUNGGU DI PARKIRAN BELAKANG! LO BISA FOTBAR SAMA GUE!" Lantang suara Reiga menggelegar, menyebut nama Zelyn hingga terdengar di tiap penjuru sekolah. Sayangnya, Zelyn sendiri tak berharap namanya yang disebut. Meski begitu i...