WELCOME IN MY UNIVERSE ERRBODYY💋
🕊️🕊️🕊️
Ruangan berbentuk persegi panjang cukup lebar dan luas, menyimpan beberapa penghuni di dalamnya. Mereka saling berbaur, menciptakan suasana tidak kondusif. Namun, terlihat menyenangkan untuk mereka. Pintu ruangannya tertutup, tidak mengizinkan orang luar ruangan mengintip aktivitas penghuni ruang 11 IPA 3. Seperti di dalam sangkar, mereka mengurung diri menghabiskan jam pelajaran tanpa pendampingan guru.
Bener, jam kosong menyenangkan!
Meski tak ada guru, semuanya sibuk dengan tugas membuat river of life. Dimana tugas dari Bu Rini selaku guru BK ini, merupakan metode visual yang digunakan untuk membantu kita menceritakan kondisi masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. River of Life ini nantinya akan sangat berguna untuk membuat Dream Plan atau perencanaan mimpi di masa depan.
Salvia mengedarkan pandangannya, sebagian anak kelas sibuk bersama kumpulannya. Sudah biasa kan? Di dalam kelas tentu saja ada namanya lingkaran pertemanan, sebut saja circle. Walaupun terbentuk circle, kelas ini tetap saja bergerak kompak dan saling merangkul. Apalagi jika ada kegiatan membawa nama kelas.
Ya, seharusnya seperti itu bukan?
Namun, beberapa memilih menyendiri. Seperti tak mendapat teman atau memang lebih menyukai sendiri?
Sebagai contoh ialah Zelyn, gadis cantik rupa dengan wajah juteknya. Sosok yang selalu mengulurkan tangan untuk menolong tetapi enggan merepotkan orang lain. Selalu mengatakan bahwa dirinya bisa melakukan sendiri. Pemberani dan mandiri. Mustahil tidak ada yang mau berteman.
Kini Salvia yang mendekati zona sepi Zelyn. Ia melirik river of life nya Zelyn, mulutnya sedikit terbuka. "Wah! Lo pernah jadi model ya dulu?"
Berhubung airpods hanya menyumpali sisi kanan telinganya, Zelyn dapat mendengar suara Salvia. Ia menoleh, memberikan anggukan sekali kemudian kembali fokus pada tugasnya.
"Iya, waktu SD."
"Sekarang masih?"
"Enggak, gue bosan."
"Ck, padahal lo cantik banget!" Cinta ikut nimbrung, mengambil duduk lesehan di samping Zelyn.
"Iya ih, sayang banget ya?"
"Apa, sayang?"
Salvia mendorong pelan lengan Cinta dengan ekspresi menyebalkan. "Najis lo!"
Cinta yang mudah tertawa pun, menertawakan nya saja. Lain dengan Zelyn yang menyimak, sibuk dengan dirinya.
"Btw, lihat punya lo," ucap Cinta lalu mengambil alih buku gambar Salvia. Ia meneliti, "lah? Ini bener?"
"Apa yang salah?"
"Lo mau nikah?" tanyanya memandang Salvia penuh serius. Membuat si empu berdecak.
"Lo pikir gue mau lajang sampe kapan?"
"Gue sih mau sampai Min Yoongi nikahin ya," sahut Zelyn ikut nimbrung.
Manik mata Salvia serta Cinta langsung memandang si empu yang berbicara, namun masih sibuk bersama tugasnya. Sedikit senang, Zelyn mau bergabung dalam obrolan. Berlebihan? Ya, mungkin sebab Zelyn sejak dulu suka menyendiri. Begitu sulit di dekati, padahal hanya ingin berteman baik saja.
Cinta mencairkan suasana dengan kekehannya, "itu mah lo lajang seumur hidup!"
"Sialan lo!" Zelyn mengangkat buku gambarnya, merasa puas. "Gue Yoongi aja udah cukup!"
"Nggak cukup," suara barito menyahut dari belakang. Reiga ikut bergabung dalam obrolan, padahal dirinya masih sibuk dengan tugasnya.
"Waduh! Maksudnya apa nih? Lo mau melengkapi gitu, Ga?" Salvia mencoba menggodanya, dengan senyum jahil.
![](https://img.wattpad.com/cover/343186547-288-k522786.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
N I S C A L A
Ficção Adolescente"ISVARA EIRA ZELYN, GUE TUNGGU DI PARKIRAN BELAKANG! LO BISA FOTBAR SAMA GUE!" Lantang suara Reiga menggelegar, menyebut nama Zelyn hingga terdengar di tiap penjuru sekolah. Sayangnya, Zelyn sendiri tak berharap namanya yang disebut. Meski begitu i...