"ISVARA EIRA ZELYN, GUE TUNGGU DI PARKIRAN BELAKANG! LO BISA FOTBAR SAMA GUE!"
Lantang suara Reiga menggelegar, menyebut nama Zelyn hingga terdengar di tiap penjuru sekolah. Sayangnya, Zelyn sendiri tak berharap namanya yang disebut. Meski begitu i...
Pembelajaran yang berlangsung di SMAN 1 PATRIOT masih terjeda sejenak karena event classmeet. Seluruh warga sekolah turut berpartisipasi dalam event tersebut. Melebur dalam segala keseruan yang tercipta guna meredakan penat.
Hari berikutnya berbagai kegiatan classmeet tetap berlanjut. Kegiatan yang paling dinanti oleh sebagian kaum adam akan segera berakhir di final. Ingin menunjukkan seberapa kuat mereka. Yap, tarik tambang!
Berbagai peralatan yang dibutuhkan sudah tersedia di lapangan belakang. Mulai dari garis lapangan, tambang juga P3K yang mungkin dibutuhkan apabila ada yang terluka. Namun semua pemain di himbau untuk tetap waspada pada keselamatan masing-masing.
"READY?!"
Suara David menggema dengan bantuan toa, memastikan kesiapan antar dua kelas yang akan beradu. Kali ini ia akan memimpin jalannya pertandingan final. Mencari kelas mana yang layak mendapatkan kemenangan. Kelas 11 IPA 3 dengan Reiga memimpin, atau justru 11 IPA 1 bersama Sananta?
Pertandingan final yang mendapatkan antusias besar. Supporter tak lelah mendukung penuh gairah semangat. Seolah bukan hanya dua kelas yang beradu. Ingin melihat antara ketua OSIS mereka vs ketua MPK. Atau lebih tepatnya, Reiga vs Sananta?
"YOK!" seru Edgar di baris belakang Reiga, bersiap menggenggam erat tali tambang.
David mengangguk sekali, "LET'S GO!"
Nyaring bunyi peluit yang baru saja David tiup bersamaan dengan kaki nya yang terangkat dari pijakan tambang. Setelah David memulai pertandingan, tambang itu mengalirkan kekuatan kedua tim yang beradu. Pita di tengah tambang belum juga melewati garis tengah. Masih sama-sama kuat di awal permainan.
Dalam tarikan napasnya Reiga mengumpulkan segala tenaganya pada genggaman tambang. Lengannya yang tersingkap memperlihatkan otot-otot tangan nya. Perlahan napasnya terhembus begitu tenang. Lirikan ujung netranya menangkap teman-teman di belakangnya, memberikan kode.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tahan tiga detik. Terus langsung sekali tarik," bisiknya memberi perintah.
Teman-temannya pun mengangguk kan kepalanya sebagai tanda siap menerima aba-aba. Mengikuti arahan Reiga mereka pun kompak menjalankan perintah. Dalam sekali tarikan yang kuat, tim Reiga berhasil membawa pita di tengah tambang melewati garis tengah. Sepenuhnya tali tambang berpihak pada kelas 11 IPA 3.
"WOOOHH!"
"SLEBEWW! KENCENG BANGET NARIKNYA!"
"YAASS!"
Kehebohan semakin meluap setelah tim Reiga mendapatkan point di babak pertama. Reiga cekikikan sembari mengibas-ngibaskan tangannya. Ketika berjalan untuk berganti tempat, Reiga menyempatkan bertegur sapa dengan Sananta. Sekecil menepuk pundaknya saja.
