3 2 || Persoalan Batin

165 19 10
                                    

SELAMAT MEMBACA SAYANGKUU🙆

🕊️🕊️🕊️

"BUNDA!"

Jerita suara Zelyn menggelegar pada tiap sudut rumah, bahkan memasuki ruang kamar Bunda Adya. Membuat langkah beliau semakin cepat menaiki tangga guna sampai kamar putri semata wayangnya. Penuh kepanikan Bunda Adya memasuki pintu kamar yang tidak tertutup sama sekali.

Napasnya berpacu dengan tidak teratur, meneliti apa penyebab Zelyn berteriak sekencang itu.

"Bunda, seragam aku ketumpahan susu," ujarnya mengadu.

Diliriknya seragam putih polos dihiasi bercak coklat secara abstrak, membuat Bunda Adya menghela napas. Ia mendekat perlahan dengan kepanikan yang sudah mereda. Ditatapnya raut sendu pada wajah cantik putrinya, Bunda Adya menangkup pipi gembul putrinya.

"Kok bisa, Sayang? Kamu minum susunya gimana tadi?"

"Susu kotak habis di kulkas, terus aku buat susu sendiri di gelas. Kesenggol dan tumpah."

"Kenapa seragam di taruh kasur?"

"Tadi mau coba sama cardigan baru," tuturnya meraih cardigan sage.

Bunda Adya terkekeh kecil, dengan lembut merespon putri semata wayangnya. Memberikan sentuhan halus pada tiap sisi sifat kekanak-kanakan Zelyn yang hanya dipertunjukkan pada nya. Begitu manja Zelyn medayu pada sang Ibunda, tetapi sangat garang saat di luar itu. Hanya merasa aman dalam dekapan Bunda Adya.

"Pakai seragam lain nggak ada, Sayang?"

Kepalanya menggeleng lirih, "kotor baru dipakai juga, Bunda."

"Mau beli baru?"

"Mau nggak sekolah aja, sehari aja Bunda." Zelyn berucap lirih penuh memohon, puppy eyes nya semakin mencoba merayu Bunda Adya.

Bunda Adya hanya mampu terkekeh kecil akan tingkah putri nya. Terkadang memang harus dituruti jiwa kecil nya. Seberusaha mungkin Bunda Adya tak akan melukai batin kecil putri kesayangan nya. Memanjakan inner child Zelyn salah satunya.

"Oke, sehari aja ya?"

"SIAP!" Begitu bersemangat Zelyn mengangkat telapak tangannya sebagai tanda hormat, mengulum lebar garis senyum yang semula redup. Perlahan ruang kamar itu di penuhi gema tawa diiringi obrolan kecil.

Bunda Adya telaten membersihkan tumpahan susu tersebut, dibantu pula oleh Zelyn. Di lanjut dengan sesi berbincang ria pada kasur sambil bersandar satu sama lainnya.

Menyadari, hanya saling memiliki.

🕊️🕊️🕊️

"Salvia, ini surat izin Zelyn. Dia sakit ya."

"Oke, thanks!"

"Oke, thanks!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
N I S C A L ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang