Askar menatap sekolah di depannya. Dia menghela napas dalam, lalu tersenyum, "Semoga semuanya berjalan dengan baik."
Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah. Nanti sore, sepulang sekolah Askar harus bekerja di cafe milik Avalle. Ya, dia diterima bekerja di sana. Hari biasa Askar akan berkerja dari sore sampai malam, hari libur dia akan bekerja dari pagi sampai sore.
Puk
Seseorang menepuk bahu Askar, Arsenna. Askar memang berangkat bersama Arsenna, Avalle berangkat lebih dulu karena dia piket osis katanya. Arsenna tersenyum, "Ayok masuk. Aku antar ke ruang kepala sekolah."
Askar menganggukkan kepalanya, mereka lalu beranjak dari sana, dan masuk ke gedung sekolah.
Selama perjalanan dia terus diperhatikan orang-orang, mungkin mereka penasaran karena belum pernah melihat wajah Askar sebelumnya.
Askar dan Arsenna lalu berhenti di sebuah ruangan yang di atas pintunya tertulis kalau itu ruang kepala sekolah. "Nah, Kar. Ini ruangan kepala sekolahnya, kayaknya bentar lagi beliau juga datang. Mau ku tungguin, atau mau nunggu sendiri aja?"
Askar tersenyum, "Aku tunggu sendiri ajadeh, kamu juga pasti ada kegiatan lainkan?" Askar tidak enak terus menerima bantuan dari teman-teman barunya.
Arsenna terkekeh mendengar itu, "Yasudah kalau begitu aku ke kelas duluan ya, aku harus piket soalnya."
Askar menganggukkan kepalanya, Arsenna lalu berlalu dari sana sambil berdadah padanya.
Setelah Arsenna pergi, Askar memutuskan untuk duduk di bangku yang memang ada di depan ruang kepala sekolah. Dia mengayun-ayunkan kakinya untuk melampiaskan rasa bosan.
~~~
"Nah, jadi nak Askar kamu akan masuk ke kelas 11 IPS 5."
Askar menganggukkan kepalanya mendengar ucapan bapak kepala sekolah di depannya.
Ngomong-ngomong, Askar memang sudah kelas 11 dan Arviepun seangkatan dengannya. Lalu Allen kelas 12, sebenarnya Allen itu 2 tahun lebih tua dari Askar, tapi Allen masuk sekolahnya telat.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu terdengar.
"Masuk."
Setelah kepala sekolah mengucapkan itu, pintu ruang kepala sekolahpun terbuka. Seorang siswa laki-laki dengan penampilan acak-acakan memasuki ruangan.
Kemeja sekolah dikeluarkan, rambut yang seperti tidak disisir, tindik di telinga, benar-benar contoh siswa bandel. Selain itu, Askar juga bisa mencium bau rokok dari tubuhnya begitu dia mendekat.
"Nah Askar, dia ketua kelas dari kelas IPS 5. Dia akan mengantarmu ke kelas. Jo, dia akan jadi murid baru di kelasmu, sekarang bawa dia ke kelas kalian."
Siswa yang dipanggil 'Jo' itu hanya menganggukkan kepalanya dengan malas.
"Sekarang kalian bisa pergi ke kelas. Semangat sekolahnya ya nak Askar, semoga betah di sini." Guru itu tersenyum menyemangati pada Askar.
Askarpun menganggukkan kepalanya, dia dan Jo lalu berlalu dari sana menuju ke kelas mereka.
Setelah kepergian 2 siswa itu, kepala sekolah langsung merenung, "Anak itu terlihat lemah, apa tidak apa-apa ya memasukkannya ke kelas itu? Tapi hanya kelas itu yang kekurangan murid..."
~~~
Sepanjang perjalan menuju kelas hanya diisi keheningan. Askar dan Jo berjalan beriringan.
Askar melirik Jo yang hanya menatap lurus, dia lalu mengulurkan tangannya, "Boleh kenalan? Namaku Askar." Askar memutuskan untuk mengenalkan diri lebih dulu, awkward juga diem-dieman dengan orang yang akan jadi teman sekelasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Askara : Peace (END)
Teen Fiction⚠️ Ini cerita BL Askar Riendra. Seorang pemuda workaholic, yang mati karena terlalu lelah bekerja. Bukannya ke alam baka, dia malah terbangun ditubuh Askar lainnya. Askara Allaver. Remaja yang menjalani hidup yang berat. Askara asli mati karena jat...