"Diluar cuaca lagi dingin, jadi kamu harus pakai baju hangat."
Askar menatap datar Zeevanya yang sedang memasangkan pakaian hangat ke badannya. Askar tau cuaca di luar sedang dingin, tapi apa harus sampai pakai 3 jaket sekaligus? Badan Askar bahkan sekarang nyaris tenggelam karena jaket yang dia kenakan.
Hari ini Askar sudah diperbolehkan untuk pulang. Sebenarnya seharusnya dia pulang kemarin, tapi entah mengapa Arsenna malah menunda kepulangan Askar sampai satu hari. Total 1 minggu pas Askar di rumah sakit.
Askar dijemput oleh Zeevanya, dan Ivander. Seharusnya dia pulang bersama teman-teman kosnya, tapi Zeevanya meminta agar mereka saja yang menjemput Askar, katanya karena mereka ingin lebih akrab dengan Askar.
"Nah udah selesai. Ayok pulang." Zeevanya menepuk kedua pipi Askar.
Askar berniat turun dari ranjangnya. Tapi sebelum dia turun, Ivander lebih dulu menggendongnya bridal.
Askar yang tiba-tiba digendong refleks memeluk leher Ivan, dia lalu memukul bahu Ivan pelan, "Bikin kaget aja."
Ivan tersenyum tipis mendengar itu, sedangkan Zeevanya menutup mulutnya menahan senyum karena melihat pemandangan di depannya. Mereka lalu berlalu dari sana.
Sepanjang perjalanan keluar rumah sakit di sini dengan obrolan Askar dan Zeevanya. Zeevanya menceritakan apa saja yang sudah Askar lewatkan selama dia tidak masuk sekolah.
Tidak terasa mereka sudah sampai di parkiran. Ivan memasukan Askar ke mobil di jok tengah, lalu diikuti Zeevanya. Askar agak kaget melihat Zeevanya duduk di sebelahnya, "Ivan duduk sendiri dong di depan?"
Ivan menganggukkan kepalanya dengan santai. Askar langsung menatap Ivan dengan perasaan tidak enak, "Aduhhh... Nanti malah kayak sopir sama majikan dong. Zee kamu duduk di depan aja."
Zeevanya menggelengkan kepalanya, dia malah memeluk Askar dengan erat, "Nggak mau! Mau sama Askar aja."
Ivan tersenyum melihat itu, "Nggapapa. Gue gak masalah kok." Ivan lalu menutup pintu mobil, sementara dia berlalu menuju kursi depan.
Ivan masuk ke dalam mobil, saat hendak menyalakan mobil, ponselnya bergetar menandakan pesan masuk.
Arsen
Jo
Bisa tolong jangan pulang dulu?
Bawa Askar kemana dulu gitu
Ke mall atau kemana aja
Ada sedikit masalah di siniIvan mengernyit membaca pesan itu, dia menaruh kembali ponselnya di celana.
Hari masih sore, mereka masih punya banyak sekali waktu. Ivan menoleh kebelakang, "Kita ke mall dulu gimana? Refreshing bentar, lo kan udah seminggu ke kurung di rumah sakit."
Zeevanya hendak protes mendengar itu, kondisi Askar masih lemah bisa-bisanya diajak ngemall. Tapi dia tidak jadi protes melihat tatapan Ivan yang seolah menandakan sesuatu.
Askar memegang dagunya berpikir sejenak, dia lalu menganggukkan kepalanya, "Okedeh. Kita ke mall dulu. Aku juga mau belanja pakaian."
Ivan tersenyum, dia kembali menyalakan mobilnya dan berlalu dari lingkungan rumah sakit.
😇
"APA MAKSUD KAMU VIE GAK BOLEH KETEMU KAKAK?! PUNYA HAK APA KAMU MELARANG SEORANG ADIK KETEMU KAKAKNYA?!" Arvie berteriak kepada orang di depannya, yang sedang meminum teh dengan begitu santai, Arsenna.
Karena sudah 1 minggu Askar tidak bisa dihubungi, Arvie memutuskan untuk mengunjungi kosan Askar tanpa beritahu keluarganya, karena mereka pasti akan melarang. Tapi bukannya bertemu dengan Askar, dia malah harus berhadapan dengan Arsenna.

KAMU SEDANG MEMBACA
Askara : Peace (END)
Teen Fiction⚠️ Ini cerita BL Askar Riendra. Seorang pemuda workaholic, yang mati karena terlalu lelah bekerja. Bukannya ke alam baka, dia malah terbangun ditubuh Askar lainnya. Askara Allaver. Remaja yang menjalani hidup yang berat. Askara asli mati karena jat...