"HALOOO TEMAN-TEMAN! ASKAR IS BACK!" Askar berteriak begitu masuk ke dalam kelas.
Hari ini dia sudah masuk sekolah lagi. Sebenarnya teman-temannya melarang dia untuk masuk sekolah dulu, mengingat tubuhnya yang masih lemas. Tapi Askar tetap memaksa untuk masuk, karena dia sudah ketinggalan terlalu banyak pelajaran.
Ternyata semua teman kelasnya sudah ada di dalam kelas semua, wajarsih Askar memang berangkat lebih siang.
Kelas yang tadinya cukup ramai seketika hening.
"ASKAR?! KOK UDAH MASUK SIH?!" Zeevanya langsung berlari menghampiri Askar. Dia kaget, karena dia pikir Askar masih akan istirahat di rumah.
"Hee~~ memangnya kenapa? Aku juga sudah sembuh kok." Askar mengerutkan dahinya. Kenapa orang-orang begitu berlebihan? Diakan sudah sembuh.
"Yasudah, ayok ke kursi kamu. Jangan berdiri kelamaan." Zeevanya mendorong tubuh Askar menuju kursinya.
Para anak laki-laki langsung membereskan tempat duduk Askar, dan memberikan jalan untuk Askar lewat.
Zeevanya mendudukkan Askar di kursinya, "Nah sekarang kamu diem. Jangan ngapa-ngapain!"
Askar berdecak kesal, "Iya iyaaaa."
Zeevanya kembali ke kursinya. Bell masuk sudah berbunyi, sebentar lagi guru pasti akan datang.
~~~
"Lohhh... Memangnya kenapa kalian tidak bisa ke kantin?" Askar mengerutkan dahinya.
Askar mengajak teman-teman sekelasnya untuk ke kantin bersama, tapi mereka mengatakan kalau mereka sudah lama tidak ke kantin.
Zeevanya menghela napas berat, "Agak sulit menjelaskannya. Tapi intinya, mereka tidak suka kami ada di sana."
Askar kembali mengernyit, "Mereka?"
Zeevanya mengulurkan tangannya, menguyel-uyel pipi Askar yang tambah chubby, "Anak-anak sekolah ini. Mereka tidak menyukai keberadaan kami."
Ah... Askar paham. Dia lalu menghela napas berat, "Okedeh. Kalian ada mau nitip apa gitu? Biar aku yang beli."
"Tidak perlu. Kami sudah membawa makanan kami sendiri." Arthur menunjukkan kresek berisi full makanan.
Askar terkekeh melihat itu, mereka benar-benar mempersiapkan semuanya, "Okedeh. Kalau begitu aku ke kantin dulu ya." Askar berlalu dari sana sambil melambaikan tangannya.
Askar berjalan menyusuri koridor menuju kantin, disepanjang jalan orang-orang terus menatapnya. Askar memang pergi ke kantin sendiri, Avalle dan Arsenna entah pergi kemana.
"Lihat. Dia katanya anak baru IPS 5"
"Dia kelihatan kayak anak baik. Tapi kenapa dia masuk kelas itu."
"Jangan menilai dari sampulnya. Bisa aja dia juga sebenarnya bermasalah kayak anak IPS 5 lainnya."
Askar mengabaikan omongan orang-orang. Ternyata, mau dia pindah ke sekolah manapun, hasilnya sama saja..
Askar memasuki kantin, dia langsung berjalan menuju penjual makanan. Askar sedang ingin makan yang pedas-pedas, jadi dia memesan bakso.
Sekian lama menunggu, akhirnya bakso pesanan Askar jadi juga. Dia lalu membawa baksonya, dan mengedarkan pandangannya mencari meja kosong.
Setelah melihat meja yang kosong, Askar berjalan menuju meja itu. Tapi...
Tiba-tiba seseorang mendorongnya dari belakang, membuat Askar langsung terjatuh dan membuat tangannya tersiram kuah bakso yang panas. Selain itu, mangkok yang Askar bawa juga pecah, dan telapak tangannya langsung mengenai pecahan mangkok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Askara : Peace (END)
Novela Juvenil⚠️ Ini cerita BL Askar Riendra. Seorang pemuda workaholic, yang mati karena terlalu lelah bekerja. Bukannya ke alam baka, dia malah terbangun ditubuh Askar lainnya. Askara Allaver. Remaja yang menjalani hidup yang berat. Askara asli mati karena jat...