47. Sadar

33.8K 3.4K 249
                                        

Allen meringkuk menatap orang-orang disekitarnya dengan tatapan takut.

"Kakak..." Arvie mencoba mendekat, tapi Allen malah semakin merapatkan dirinya ke kepala ranjang.

Askar tersenyum mencoba mendekat dengan tersenyum lembut, "Kakak, jangan takut. Kami tidak akan menyakitimu."

Allen menatap Askar dengan tatapan ragu-ragu, "Siapa?"

Melihat tidak adanya penolakan dari Allen, Askar mendudukkan dirinya di tepi ranjang, dia mengelus lembut pipi Allen, "Aku adikmu."

Allen memiringkan kepalanya, dia lalu menunduk dan menggigit kuku jari telunjuknya, "Adik... Adik... Adik..."

Askar menatap sendu Allen. Seperti perkiraan dokter, setelah bangun dari koma Allen tidak akan sama lagi. Bukan hanya perilakunya, dia juga kehilangan ingatannya.

"Ya, kami adalah adikmu. Jadi kakak jangan takut ya." Askar meraih tangan Allen, menghentikan kegiatan menggigit kuku yang sedang Allen lakukan.

Allen menatap Askar dengan mata berbinar, dia lalu menyengir, "Hehehe adik..."

Allen lalu menatap Arvie, Savi, dan Sam. Allen tersenyum lebar ke arah mereka bertiga, "Adik?"

Arvie dan Savi terkekeh, mereka lalu mendekat. Arvie mengambil satu tangan Allen, dan mengecupnya, "Ya, kami adalah adik kakak."

Allen lalu menatap Sam yang masih berdiri di tempatnya, "Adik?"

Sam terkejut mendengar pertanyaan itu, dia lalu tersenyum, "No. Aku bukan adikmu."

Senyum Allen seketika luntur, matanya berkaca-kaca, "Bukan adik?"

Askar, Arvie, dan Savi langsung menatap tajam Sam, tatapan mereka seperti ingin memakan Sam hidup-hidup.

Sammael menghela napas berat, dia lalu menatap Allen, "Aku bercanda kakak. Ya, aku adikmu."

Senyum Allen langsung kembali lagi, "Hehehe adik..."

"Gapapalah ya. Jadi adik-adikan." Sam membatin.

😇

"Kami datanggg." Askar berteriak begitu memasuki mansion Nirvallen.

Anggota keluarga Nirvallen yang sedang bersantai di ruang keluarga seketika langsung mengalihkan perhatian mereka.

"Kakakkkk." Avisha langsung berlari ke arah Askar begitu Askar sampai di ruang keluarga.

Askar langsung saja mengangkat Avisha ke dalam gendongannya, "Wahhhh kamu makin berat aja ya." Askar mengecup pipi gembul Avisha.

Avisha menatap Askar dengan mata berkaca-kaca, "Kakak kenapa baru pulang sekarang?"

"Hehehe maaf ya, belakangan ini ada banyak sekali masalah yang terjadi. Kakak harus menyelesaikan semua masalah itu dulu."

"Sayang, bunda kangen." Ivona merentangkan tangannya.

Askar terkekeh, dia lalu menurunkan Avisha dan memeluk calon ibu mertuanya itu, "Askar juga kangen."

"Ayok ke sini, ada banyak hal yang ingin kalian ceritakan kan?" Ivona menarik Askar untuk duduk bersama keluarga Nirvallen yang lain.

Sementara itu Arsenna hanya menatap mereka dengan datar. Kenapa cuma Askar yang disambut? Yang anak kandung siapasih?

~~~

Askar yang sedang rebahan sembari memainkan ponselnya, menoleh merasakan kedatangan seseorang. Arsenna. Arsenna baru saja selesai mandi, terlihat dari rambutnya yang basah.

Askara : Peace (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang