19. 🔞

111K 6.5K 503
                                        

Sesuai sama judulnya. Ini chap isinya adegan nganu. Jadi buat yang masih di bawah umur, atau yang kurang berkenan, bisa langsung skip ya. Tehe.


😇

Askar mengerjapkan matanya, dia mengernyit merasakan berat di perutnya. Askar mendudukkan diri, dia mengucek matanya. Setelah sepenuhnya terbangun dia melihat kesamping, ternyata tangan Arsenna yang membuat perutnya terasa berat.

Askar terus memandangi wajah Arsenna yang tertidur dengan tenang. Dia ingat kejadian kemarin malam, saat di mana dirinya dinyatakan sebagai calon menantu Nirvallen.

Askar mengangkat tangan kirinya, sebuah cincin terpasang di jari manisnya, cincin yang sama yang juga dikenakan oleh Arsenna.

Askar menghela napas berat, dia melihat jam yang ada di dinding, jam menunjukkan setengah enam. Askar turun dari ranjang, dan berlalu menuju kamar mandi.

Setelah melepas semua pakaiannya, Askar mencelupkan dirinya ke bathub. Dia berendam sambil merenungkan kejadian kemarin malam.

Kemarin, begitu sampai mansion Askar langsung tidur, berharap semuanya mimpi. Tapi ternyata semua itu kenyataan.

Askar sudah bertunangan dengan Arsenna, tanpa persetujuan darinya. Askar sendiri bingung harus bereaksi seperti apa. Dia senang Nirvallen menerima kehadirannya, tapi ya gak gini juga.

Tapi, Askar juga tidak bisa menolak, karena dia tau mereka tidak akan melepaskannya begitu saja. Untuk sekarang, Askar akan menerima takdirnya, dan mengikuti arus saja.

Apakah dia mencintai Arsenna? Entahlah. Askar memang nyaman berada di samping Arsenna, tapi Askar tidak yakin kalau rasa nyamannya itu karena dia jatuh cinta. Lagipula, Askarkan belum pernah jatuh cinta, jadi dia sendiri tidak tau seperti apa perasaan jatuh cinta itu.

~~~

Askar duduk di samping ranjang, memandangi wajah Arsenna yang masih terlelap. Askar baru selesai mandi, dia bahkan belum sempat mengenakan pakaian dan masih mengenakan bathrobe.

Askar mengulurkan tangannya, mengelus wajah Arsenna, "Padahal mukamu kelihatan kayak orang bener..."

Arsenna mengernyit merasakan tidurnya yang terganggu, tangan Askar yang dingin menyentuh wajahnya.

Perlahan Arsenna membuka matanya, dan terlihatlah wajah Askar. Dia tersenyum lembut, "Pagi-pagi udah disambut sama bidadari."

Askar tidak menjawab perkataan Arsenna. Dia malah mendekatkan wajahnya ke wajah Arsenna, dan...

Cup

Askar mengecup sekilas bibir Arsenna, "Cepat mandi, keburu siang."

Arsenna membeku ditempatnya, ini pertama kalinya Askar menjadi yang memulai ciuman. Arsenna lalu menyadari Askar masih mengenakan bathrobe. Dia lalu menyeringai, dan menarik tubuh Askar sampai berbaring.

Arsenna mengukung tubuh Askar, napasnya memberat, "Mencoba memancingku, sayang?"

Askar mengernyit tidak mengerti, "Hah? Mancing apaan?"

Arsenna tidak menjawab, dan malah langsung meraup bibir Askar. Arsenna mencium Askar dengan penuh nafsu. Askarpun membalas ciuman Arsenna, mencoba mengimbanginya.

Sembari berciuman, Arsenna melepas tali bathrobe yang dikenakan Askar, dia lalu melepas bathrobe Askar dan membuangnya asal.

Arsenna menegakkan tubuhnya, dia memandangi tubuh Askar dibawahnya yang terlihat sangat seksi. Arsenna menjilat bibir bawahnya. Askar sendiri sudah memeluk tubuhnya sendiri, "Jangan melihatku seperti itu..."

Askara : Peace (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang