Askar menuruni tangga rumah dengan riang gembira. Dia akan melamar kerja hari ini. Askar mengenakan pakaian jumpsuit jeans dengan kaus berwarna merah maroon, lalu sebuah tas selempang yang menggantung di bahunya.
Askar memasuki dapur berniat untuk sarapan, "Senna?"
Rupanya Arsenna juga sedang ada di dapur dan sedang menyiapkan makanan. Sebenarnya bukan hal mengejutkan, karena Arsenna memang selalu memasak untuk anak kost.
Arsenna menaruh semangkuk sop sayur ke meja, "Kamu duduk, terus makan. Jangan berangkat kerja tanpa makan."
Askar tersenyum lalu mengambil sendok dan mulai memakan sop buatan Arsenna, Arsenna sendiri duduk di depan Askar dan memakan sopnya. Askar memegang pipinya yang bersemu, "Enaknya~~~ masakan Senna memang yang terbaik."
Arsenna tersenyum mendengar itu, "Apa kamu sangat suka dengan masakanku?"
Askar menganggukkan kepalanya dengan semangat, "Sangat suka! Rasanya mau makan tiap hari."
Arsenna tersenyum lembut, dia lalu mengulurkan tangannya mengelus pipi Askar.
Sial... Hatinya menghangat.
Setelah itu keduanya kembali fokus makan sambil berbincang mengenai pekerjaan Askar nanti.
Arsenna bilang, toko bunga tempat Askar bekerja baru saja dibuka, karena itu belum ada pekerja sama sekali.
~~~
"Cieee yang mau kerja." Kaisar menoel-noel pipi Askar yang semakin hari semakin berisi
Askar terkekeh geli, "Hehehe iya. Nanti kalau aku udah gajian, kalian bakal aku traktir."
Kaisar mendengus mendengar itu, dia lalu mengelus kepala Askar dengan sayang, "Jangan dulu mikir ke arah sana. Kerja aja dulu."
Askar lalu memeluk Kaisar, sungguh dia benar-benar menyayangi teman-temannya. Mereka sangat baik padanya, padahal Askar itu orang baru.
Kaisar terkekeh karena Askar yang tiba-tiba memeluknya, dia balas memeluk Askar dan mengelus puncak kepalanya, "Ututututu bayi siapasih ini?"
Askar berdecak kesal, "Gue udah gede. Bayi matamu."
Kaisar tertawa mendengar itu, "Ini kalau Senna denger lidah lo pasti udah dipotong."
"Denger apa?"
Askar dan Kaisar langsung terdiam mendengar sahutan itu. Mereka lalu menoleh ke belakang, dan terlihatlah Arsenna yang sedang menatap mereka dengan tajam.
Arsenna mendekat ke arah mereka berdua, dia lalu menarik Askar, melepaskan pelukan Askar dan Kaisar secara paksa.
Arsenna merengkuh pinggang Askar, "Ngomong apa kamu tadi?"
"Gak ngomong-ngomong apa-apa kok. Iya kan, Kai?" Askar menatap Kaisar dengan tatapan memohon.
Kaisar meringis pelan, bimbang diatuh, "I-iya. Dia gak ngomong apa-apa."
Arsenna menghela napas berat, "Yaudah yuk, yang punya toko bunganya udah nunggu."
Askar menganggukkan kepalanya dengan semangat, dia langsung berlari dengan riang menuju mobil.
"Gue sama Askar pergi dulu. Jaga kost ya. Terus tolong bangunin Avalle, sekarang jadwal dia buat nyapu dan bersih-bersih kost. Arkanna sama Sam biarin aja, masih capek mereka. Dia meja makan udah ada sop buat sarapan, makan itu aja." Arsenna memberikan pesan-pesannya sebelum berangkat.
Kaisar langsung mengambil sikap hormat, "Ay ay kapten, perintahmu akan hamba laksanakan."
"SENNA AYOK! NANTI AKU BISA TELAT." Askar menghentakkan kakinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Askara : Peace (END)
Teen Fiction⚠️ Ini cerita BL Askar Riendra. Seorang pemuda workaholic, yang mati karena terlalu lelah bekerja. Bukannya ke alam baka, dia malah terbangun ditubuh Askar lainnya. Askara Allaver. Remaja yang menjalani hidup yang berat. Askara asli mati karena jat...