Askar menatap lurus pada cermin di depannya. Dia lalu menghela napas berat, "Sialan... Gue kira cuma mimpi." Askar menaruh cermin itu ke nakas di samping ranjangnya.
Tadi, begitu terbangun, Askar sudah berada di tempat asing. Dia sadar dia berada di rumah sakit, Askar langsung meminta perawat untuk mengambilkan cermin.
Begitu melihat cermin, Askar langsung terkejut menyadari wajahnya sangat berbeda. Wajah pria dewasa yang tampan dan tegasnya hilang, digantikan oleh wajah muda yang manis.
Karena terkejut, Askar memutuskan untuk kembali tidur, siapa tau cuma mimpi.
Dan ternyata semuanya adalah kenyataan. Saat tidur kembali, Askar malah mendapatkan ingatan dari Askara yang asli. Semua ingatannya.
Askar menutup matanya, mencoba menyusun rencana kedepannya. Sebenarnya dia ingin marah, tapi sepertinya ini bukan waktu yang tepat.
Ya siapa juga yang tidak kesal. Bayangkan, kamu sudah menjalani hidup yang sangat berat, melewati banyak sekali rasa sakit, sampai akhirnya kamu bisa mendapatkan kehidupan yang layak. Dan tiba-tiba kamu mati dan bertransmigrasi ke tubuh lain yang menjalani nasib menyedihkan, yang itu artinya kamu harus berjuang lagi. Lelah, itulah yang Askar rasakan.
Askar tidak masalah jika dia memang harus mati. Tapi kalau dia bertransmigrasi seperti ini, itu sama saja dengan mengulang penderitaan.
Askara Allaver
Remaja berusia 17 tahun. Askara masuk rumah sakit karena jatuh dari tangga sekolah, yang akhirnya membuat jiwanya mati.
Hal yang membuatnya menyedihkan adalah fakta kalau yang mendorong Askara dari tangga adalah kakaknya sendiri.
Kakak Askara mengira kalau Askara akan menyakiti adik bungsunya, jadinya kakak Askara refleks mendorong Askara agar jatuh dari tangga.
Dari ingatan Askara, Askar mengetahui kalau hubungan Askara dan keluarganya sangat rumit.
Askara adalah anak ke 3 dari 4 bersaudara. Askara memiliki seorang adik yang lebih muda 1,5 tahun darinya.
Sejak kecil, Askara sudah kekurangan kasih sayang dari keluarganya. Semua perhatian keluarga tertuang pada adik bungsunya. Hal itu ditambah dengan fakta kalau adik bungsu Askara mengidap penyakit yang mengharuskan orang disekitar lebih menjaga dirinya.
Askara iri dengan adiknya, sangat iri. Dia juga ingin disayang-sayang seperti adiknya. Dia ingin dipeluk dengan begitu hangat oleh keluarganya.
Keirian itu semakin membesar begitu Askara masuk sekolah. Awalnya Askara sangat senang dengan kehidupan sekolah, karena dia bisa mendapat banyak teman. Hal itu seperti mengobati luka yang dia terima selama berada di rumah.
Tapi semua berubah begitu dia menginjak bangku kelas 2 SMP. Setelah sekian lama homeschooling, adik Askara akhirnya masuk ke sekolah umum.
Jarak usia Askara dan adiknya yang memang tidak jauh, akhirnya membuat adik Askara menjadi satu angkatan dengannya.
Begitu adiknya masuk sekolah, dia langsung menjadi pusat perhatian. Lalu seiring dengan berjalannya waktu, semua perhatian yang sebelumnya dimiliki oleh Askara beralih ke adiknya. Semua teman Askara berbalik menjadi teman adiknya. Bahkan satu-satunya sahabat yang dimiliki Askara diambil oleh adiknya.
Askara yang memang sudah membenci adiknya, tambah benci lagi. Akhirnya, dia mulai menyakiti adiknya.
Askara selalu memperlakukan adiknya dengan buruk, mulai dari membiarkan adiknya dibully padahal adiknya dibully di depan matanya. Tidak membawa adiknya ke rumah sakit, padahal sakit adiknya sedang kambuh dan dia satu-satunya orang yang ada di rumah, Askara malah menertawakan adiknya yang sedang berjuang hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Askara : Peace (END)
Fiksi Remaja⚠️ Ini cerita BL Askar Riendra. Seorang pemuda workaholic, yang mati karena terlalu lelah bekerja. Bukannya ke alam baka, dia malah terbangun ditubuh Askar lainnya. Askara Allaver. Remaja yang menjalani hidup yang berat. Askara asli mati karena jat...