Dor
Askar dan Avalle tersentak kaget saat sebuah peluru lewat tepat di tengah-tengah mereka.
Askar dan Avalle menoleh ke arah peluru itu berasal. Lan. Lan berdiri tidak jauh dari mereka dengan senjata api di tangannya.
Askar dan Avalle kembali menoleh ke arah peluru tadi tertuju. Mereka langsung kaget begitu melihat seseorang dari 4 orang yang tadi melawan mereka, kini sudah tidak bernyawa dengan darah yang mengucur di kepalanya.
"Lain kali, selama lawan kalian masih hidup, jangan dulu selebrasi. Selama jantung masih berdetak, mereka masih memiliki kemungkinan untuk memberikan perlawanan lagi." Lan berjalan mendekat ke arah Askar dan Avalle.
"MAKASIHHHH." Askar menatap Lan dengan berbinar. Hampir saja nyawanya melayang (lagi).
Lan menganggukkan kepalanya, "Sebaiknya kalian cepat pulang. Biar gue yang urus mereka."
Askar terkejut mendengar itu, "Eh? Gapapa?"
"Iya. Kalian pulang aja."
Avalle menarik tangan Askar untuk kembali ke motor mereka. Untuk urusan ini memang lebih baik menyerahkannya pada Lan.
"Yasudah, aku sama Avalle pulang duluan ya." Askar memakai kembali helmnya, dan naik ke motor Avalle.
Setelah itu, Askar dan Avalle lalu berlalu dari sana.
Lan menghela napas berat, dia berjongkok di depan mayat orang yang tadi dia tembak. Lan menatap 3 tubuh lainnya, sepertinya mereka masih bernapas, hanya pingsan saja.
Dipikir-pikir hebat juga Avalle dan Askar, bisa menumbangkan 4 orang dan membuat pingsan 3 orang lainnya.
Lan mengambil ponselnya, dia menghubungi bawahannya, "Kirimkan beberapa orang ke jalan xxx." Setelah mengatakan itu Lan langsung menutup telponnya.
Lan mengurut keningnya, dia merasakan pusing yang teramat sangat. Mungkin itu efek karena dia belum makan nasi sama sekali.
Setelah tadi pagi dilarang makan nasi oleh Kaisar, Lan benar-benar hanya makan telur saja. Di sekolahpun dia sama sekali tidak makan, karena dia sibuk tidur selama jam istirahat.
Tadinya, sebelum pulang ke kost Lan ingin makan sate dulu. Tapi, saat Lan tengah mengantri untuk membeli sate, dia melihat sebuah motor ninja yang dia kenali melewatinya. Motor Avalle.
Lan awalnya tidak berpikir macam-macam, tapi begitu dia melihat mobil yang mengikuti Avalle, Lan merasa ada yang tidak beres. Kenapa Lan merasa seperti itu? Entahlah, hanya feelingnya saja yang mengatakan seperti itu.
Akhirnya, Lan memutuskan untuk mengikuti mobil itu diam-diam, dia tetap menjaga jarak agar tidak ketahuan. Dan tentu saja, Lan tidak jadi membeli sate.
Lan memegang perutnya, dia merasakan sakit dan mual. Kepalanya juga benar-benar keleyengan.
Tidak lama, Lan merasakan pandangannya semakin tidak jelas. Dan diapun... Pingsan.
😇
Arvie membaca berkas-berkas di hadapannya. Dia saat ini tengah berada di kantor perusahaan keluarganya.
Arvie baru saja selesai mengadakan rapat perusahaan, untuk membahas rencana-rencana yang sudah Arvie susun untuk kemajuan perusahaan.
Belakangan Arvie memang benar-benar memegang kendali penuh atas perusahaan Allaver. Dominic yang tengah sakit membuat Arvie lebih leluasa mengatur perusahaan.
Ya, Dominic Allaver sedang dalam keadaan sakit, dia sudah berminggu-minggu absen dari perusahaan. Awalnya, perusahaan dipegang oleh Anka, tapi karena Anka sedang sibuk dengan proyeknya sendiri, Arvie jadi memegang penuh urusan perusahaan utama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Askara : Peace (END)
Ficțiune adolescenți⚠️ Ini cerita BL Askar Riendra. Seorang pemuda workaholic, yang mati karena terlalu lelah bekerja. Bukannya ke alam baka, dia malah terbangun ditubuh Askar lainnya. Askara Allaver. Remaja yang menjalani hidup yang berat. Askara asli mati karena jat...