"Kitty~ where are youuuuu?" Sam berteriak memanggil nama Allen.
"Kak Alleeeennnn." Seorang perempuan ikut memanggil nama Allen.
Disaat kedua orang itu sibuk mencari-cari Allen. Si pemilik nama kini sedang sibuk memperhatikan makhluk kecil di depannya, seekor cacing.
"Hehehe cacingnya uget uget." Allen terkekeh melihat cara cacing itu bergerak.
Allen sedang bersembunyi di balik semak-semak di samping mansion Kailish. Tadinya dia sedang bermain petak umpet, tapi Allen malah melihat sesuatu yang lebih menarik perhatiannya.
Dengan entengnya, Allen mengambil cacing itu dan menggenggamnya. Allen kembali terkekeh saat cacing digenggamnya memberontak, "Hehehe, cacing tangan Allen geli."
Allen lalu berdiri, dan beranjak dari tempat persembunyiannya, menghampiri Sam yang sedang mencarinya.
"SAMMY!" Allen berlari ke arah Sammael yang sedang kelimpungan.
Sammael yang melihat kedatangan Allen langsung berlari ke arah Allen, dan hendak memeluknya. Tapi, niat Sam untuk memeluk Allen terhenti begitu Sam melihat tangan Allen.
"Sammy lihat, Allen bawa apa. Lucu kan?" Allen menggoyang-goyangkan tangannya.
Sam langsung menatap horror Allen, "Kityy ini apa? Ayok lepaskan. Itu jijik Kitty."
Allen menggelengkan kepalanya, "Nggak mau! Ini cacingnya Allen. Gaboleh dilepas." Allen mengeratkan genggamannya.
Sam meringis melihat itu, dia lalu menghela napas mencoba untuk tenang, "Tapi, Kitty... Itu cacingnya mau lepas, dia mau bebas, dia mau bertemu keluarganya. Cacinya juga kesakitan dipegang kencang begitu."
Allen lalu menatap cacing ditangannya, "Cacing mau bertemu keluarga? Cacing punya adik?" Allen menatap Sam dengan tatapan polosnya.
Sam tersenyum dan menganggukkan kepalanya, "Iya, cacingnya punya adik, seperti Kitty yang punya adik. Kasihan adik-adik cacing, mereka pasti nyariin kakaknya."
Allen kembali menatap cacing dengan tatapan seduh, dia lalu menurunkan cacing di genggamannya ke tanah, "Yasudah, cacing sana pulang. Maaf ya Allen bikin cacing gabisa ketemu adik."
Sam meraih tangan Allen, "Jadi kotor tangan kamu, ayok cuci tangan dulu." Sam membawa Allen ke pancuran yang ada di dekat mereka, dia lalu membasuh tangan Allen.
Setelah selesai membasuh tangan Allen, Sam mengecup punggung tangan Allen, "Sudah bersih."
"Kak Allennnn kemana ajasihhh." Seorang remaja perempuan berlari ke arah Allen dan langsung memeluknya.
Gadis itu lalu mencubit kedua pipi Allen, "Kakak ini bikin khawatir aja."
Allen terkekeh, "Hehehe maaf Ona, tadi Allen main sama cacing."
Liona. Dia adalah tunangan Arkanna.
Liona mengernyit mendengar itu, "Cacing?"
Allen menganggukkan kepalanya, "Iya, cacing. Tadi Allen ketemu cacing."
Liona tersenyum, dia tidak mengerti maksud Allen, tapi yasudahlah.
"Kak Allen ayok masuk, mommy tadi bikin cake loh. Ona tadi udah cicip cakenya, terus ternyata enak banget." Liona kembali memeluk Allen.
Allen menatap Liona dengan mata berbinar, "Cake? Allen mau cake!"
"Kalau begitu ayok!" Liona menarik tangan Allen. Keduanya lalu berlari masuk ke dalam mansion.
Sammael yang ditinggalkan sendiri hanya bisa menghela napas berat, "Gue bawa dia kesini biar bisa berduaan. Malah begini..."
Semenjak Sammael mengenalkan Allen pada keluarganya, keluarga Sam memang langsung menerima Allen, apalagi mereka melihat Allen yang begitu lugu. Sammael awalnya bersyukur karena hal itu, tapi kemudian dia berubah menjadi kesal karena keluarganya yang lain selalu memonopoli Allen setiap kali Allen datang ke mansion Kailish.
KAMU SEDANG MEMBACA
Askara : Peace (END)
Novela Juvenil⚠️ Ini cerita BL Askar Riendra. Seorang pemuda workaholic, yang mati karena terlalu lelah bekerja. Bukannya ke alam baka, dia malah terbangun ditubuh Askar lainnya. Askara Allaver. Remaja yang menjalani hidup yang berat. Askara asli mati karena jat...