7. Sakit

65.9K 5.8K 255
                                    

Arsenna melilitkan selimut pada badan Askar. Sementara itu, Kaisar terlihat sibuk memilah pakaian Askar yang akan dibawa ke rumah sakit.

Ya, Askar akan dibawa ke rumah sakit karena dia demam tinggi. Tadi, saat Arsenna masuk ke kamar Askar untuk mengecek keadaannya, dia melihat wajah Askar sudah pucat dan berkeringat.

Saat Arsenna memegang dahinya, ternyata dahinya sangat panas, Askar demam tinggi. Awalnya Arsenna hanya mengompres dahi Askar saja, tapi tidak lama kemudian Askar kejang-kejang, yang akhirnya membuat Arsenna menjadi panik.

"Udah selesai?" Sammael memasuki kamar, terlihat dia memakai jaket levis tapi celananya masih memakai celana tidur.

Rencananya Arsenna, Sammael, dan Arkannalah yang akan membawa Askar ke rumah sakit. Sedangkan Avalle dan Kaisar akan menjaga kosan.

"Udah selesai, yuk berangkat." Arsenna mengambil tas yang diberikan Kaisar.

Sammael menggendong tubuh Askar bridal lalu berlalu dari kamar, Arsenna dan Kaisar mengikuti dari belakang.

Begitu sampai halaman, Arkanna dan Avalle sudah menunggu di dekat mobil. Arkanna dengan cepat membukakan pintu mobil.  Arsenna masuk lebih dulu kedalam mobil di jok tengah, lalu Sam menidurkan kepala Askar ke paha Arsenna, barulah Sam duduk dengan menahan kaki Askar di pahanya.

Setelah itu Arkanna masuk ke mobil, dia yang akan menyetir.

"Hati-hati ya. Kalau udah sampai langsung telpon."

Arsenna dan Askar menganggukkan kepala mereka mendengar ucapan Avalle, Avalle lalu membantu menutup pintu mobil. Mobilpun berjalan meninggalkan halaman kosan.

Avalle menatap ponsel Askar ditangannya. Sejak kejadian di dapur, Avalle memang belum mengembalikan ponsel Askar.

"Itu ponsel Askar?" Kaisar ikut melihat ponsel itu.

Avalle menganggukkan kepalanya, "Gue belum cek isi ponsel dia, karena itu pasti privasi. Tapi kayaknya... Ponsel ini bisa ngasih kita informasi soal Askar "

Kaisar menganggukkan kepalanya setuju, "Yaudah kita ke dalam dulu, baru cek isi ponsel dia."

Mereka berduapun berlalu masuk kembali ke dalam kosan.

~~~

Arsenna mengelus lembut wajah Askar yang sangat pucat. Askar sudah diperiksa oleh dokter. Dan seperti dugaannya, dokter menyarankan agar Askar dirawat saja di rumah sakit. Saat ini Askar sudah dipindahkan ke ruang rawat VVIP.

"Mending lo tidurdeh, Sen. Biar gue aja yang jaga." Arkanna datang dengan segelas kopi ditangannya.

Diputuskan yang berjaga di rumah sakit adalah Arkanna dan Arsenna, sedangkan Sammael sudah kembali lagi ke kosan.

Arsenna menggelengkan kepalanya, "Nggakdeh. Kamu harus sekolahkan besok, biar aku aja yang jaga, besok aku mau izin gak masuk."

Arkanna menghela napas berat, "Masalahnya, lo jugakan gampang sakit. Kalau lo gadang terus malah sakit, yang rawat Askar siapa? Udah, tidur aja. Gue udah sering masuk sekolah tanpa tidur pas malamnya."

Arsenna berpikir sejenak, dia lalu menganggukkan kepalanya. Arsenna pindah ke sofa besar yang ada di ruang rawat Askar untuk tidur.

Arkanna lalu menggantikan Arsenna duduk di kursi samping ranjang Askar.

~~~

Arsenna menatap heran sekitarnya yang hanya ada ruang kosong berwarna putih. Perasaan dia tadi tidurdeh, kenapa dia tiba-tiba ada di tempat antah berantah seperti ini?

Askara : Peace (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang