\•\•\•\
Malam yang seharusnya menjadi waktu untuk beristirahat, sekarang menjadi sesuatu yang sangat berbeda bagi pasangan Wang Yibo dan Sean. Alih-alih tertidur dalam damai, keduanya berada di ruangan yang berbeda di kepolisian Nanshi dan menghadapi petugas polisi yang melakukan interogasi. Sementara Wang Yibo ditanyai oleh petugas lain, Sean langsung berhadapan dengan detektif Wang.
“Saudara Sean, di gedung opera tadi Anda begitu gagah berani melindungi Wang Yibo. Kenapa sekarang kelihatannya penurut sekali?”
Detektif Wang bersandar nyaman pada sandaran kursi yang ia duduki. Matanya tertuju pada Sean yang duduk di seberangnya. Pemuda manis itu nampak santai dan tenang, tidak terlihat tanda-tanda untuk membela diri. Mata bening itu hanya membalas tatapannya sekilas kemudian mengedarkannya ke seluruh ruangan interogasi yang sempit.
“Apakah di luar sana ada yang melihat kita?” tanyanya, tanpa menanggapi ucapan yang sebelumnya tertuju untuknya.
“Ada seseorang di sana. Anda sepertinya sudah terbiasa di ruangan seperti ini,” detektif Wang menanggapi, diwarnai senyum miring.
“Tidak perlu bersikap formal, Detektif. Ajukan saja apa yang ingin kau tanyakan,” kata Sean.
“Baiklah,” timpal detektif Wang, punggungnya menegak dengan siku menekan sisi meja. “Kau bisa ceritakan bagaimana kejadian sewaktu syuting sampai saudara Mark jatuh dari balkon?”
“Kami sedang syuting seperti biasa dan mengikuti skenario untuk berdebat dan semacamnya sampai adegan jatuh itu terjadi,” jawab Sean.
“Itu saja?”
“Aku menceritakan yang sebenarnya.”
“Tapi ada yang bilang kalau naskah sebenarnya bukan seperti itu. Kenapa tiba-tiba ada adegan Mark terdorong hingga menabrak railing?”
“Maksudmu kami mengubah naskah sendiri?” Sean memicingkan mata.
“Itu bisa saja terjadi, bukan? Aku dengar kalian sering berimprovisasi.”
“Kalaupun memang kami melakukan improvisasi, tidak mungkin kami merencanakan satu kecelakaan seperti itu. Kami bukan kriminal, Detektif.”
Detektif Wang menggosokkan jari pada hidung.
“Sebelum syuting, apakah aktor utama pernah ada masalah sebelumnya? Pada saat melakukan adegan, bukankah harusnya kalian memeriksa kondisi railing sebelumnya. Kenapa tidak ada yang mengetahui tentang keberadaan pisau di sana? Bahkan railing itu akan patah dengan satu dorongan pelan.”
Sean menarik sudut bibir, setengah geli.
“Detektif, railing itu sangatlah kuat. Kami melakukan syuting selama berhari-hari di sana dan tidak pernah ada masalah. Bahkan aku sering bersandar di sana. Lagi pula, bukan tugas kami untuk memeriksa fasilitas syuting. Itu tugas para kru,” ujarnya santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐀𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝓲𝓷 𝓛𝓸𝓿𝓮 [𝐄𝐧𝐝]
RomanceSebagai seorang penulis skenario yang sudah memiliki nama, Wang Yibo mendapat undangan untuk membuat satu film dan mempertemukannya dengan seorang aktor yang selama ini dia cari. Pertemuannya dengan Sean Xiao membangkitkan kisah dan luka lama. Namun...