Passion_part 55

195 30 1
                                    

\•\•\•\

Sidang kasus ‘Tragedi Syuting Berdarah’ menjadi fokus utama media massa di Shanghai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sidang kasus ‘Tragedi Syuting Berdarah’ menjadi fokus utama media massa di Shanghai. Judul itu pun dibuat oleh para pencari berita untuk memberi kesan sangar. Judul yang terpampang di media cetak dan televisi benar-benar menarik perhatian semua pihak. Mereka penasaran dengan kebenaran yang sebenarnya. Meski banyak praduga yang muncul, tapi proses hukum yang ditunggu-tunggu tetap menjadi daya tarik untuk dibahas.

Gedung pengadilan hari itu dipenuhi beberapa reporter dari berbagai media di Shanghai. Polisi pun berjaga untuk mengantisipasi kerusuhan. Kemunculan penggemar dari artis yang sedang disidang pun memenuhi pelataran gedung. Sidang Vonis itu disebut-sebut untuk mengungkap kebenaran yang sebelumnya disembunyikan dan menetapkan hukuman pidana dari pengadilan tinggi.

Di dalam ruang sidang, Mark tetap duduk di kursi roda dan di sampingnya Sean tetap mendampingi. Pada awalnya, Mark merasa dirinya akan tetap aman dan terlindungi, namun setelah sidang mulai berjalan setengah waktu, sedikit demi sedikit posisinya menjadi sangat sulit. Tanpa dia duga, semua perencanaan pihak lawan sudah begitu sempurna. Mereka mengumpulkan banyak saksi dari semua pihak. Semua orang yang sebelumnya dia pakai untuk melakukan keinginannya, semua berbalik melawannya. Dia tidak tahu apa yang dilakukan pihak Wang Yibo hingga semuanya berdiri di pihaknya dan mencoba menjatuhkan dirinya.

Pertama yang muncul adalah saksi palsu yang dia sewa. Mark teringat waktu anak buahnya melaporkan bahwa mereka gagal menabrak Darren. Dia marah dan panik saat itu, namun sedikit tenang karena ternyata Darren ditabrak pihak lain. Dia menduga ada yang membantunya untuk menyingkirkan Darren, tapi siapa yang sangka, laki-laki itu sekarang berdiri di kotak saksi dalam keadaan segar bugar meski masih ada bekas luka dan perban yang membalut.

“Tn. Mark memintaku untuk bersaksi kalau yang memasang pisau pada railing adalah Wang Yibo,” jawab Darren ketika ditanya oleh pengacara Liu.

“Jadi kau sama sekali tidak melihat saudara Wang Yibo yang memasangkan pisau pada railing?” pengacara Liu bertanya lebih tegas.

“Saya bahkan tidak berada di gedung teater pada hari itu,” jawab Darren.

“Pada intinya, kau hanya diminta oleh saudara Mark untuk menyampaikan apa yang dia katakan padamu. Kau dibayar olehnya?”

Darren mengangguk.

“Dia memberiku bayaran setelah aku selesai bersaksi,” sahutnya.

Gumaman riuh memenuhi ruang sidang yang luas dan dipenuhi orang-orang terdekat para aktor.

“Kenapa tiba-tiba sekarang kau mengubah pernyataan? Apakah kau juga dibayar oleh pihak lain untuk membalikkan fakta?” tanya pengacara Liu, sedikit keras hingga menghentikan suara riuh orang-orang di dalam.

“Tidak. Aku melakukannya karena ternyata Tn. Mark berniat menyingkirkanku setelah aku tidak lagi berguna. Beruntung ada orang yang menyelamatkanku. Bukti dari tabrak lari itu masih ada,” jawab Darren sambil menunjukkan luka yang masih diperban.

𝐏𝐀𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝓲𝓷 𝓛𝓸𝓿𝓮 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang