Passion_part 57

341 43 5
                                    

\•\•\•\

Ruang sidang itu hening beberapa saat setelah mendengarkan kesaksian Leon yang panjang lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruang sidang itu hening beberapa saat setelah mendengarkan kesaksian Leon yang panjang lebar. Pengacara Liu tersenyum puas karena sekarang semuanya terbuka. Sudah jelas siapa saja yang berada di balik semua insiden yang terjadi berturut-turut hingga menggerakkan berbagai pihak.

“Jadi kau menutupi semuanya selama ini?” dia bertanya pada Leon yang menghela napas panjang.

“Ya. Aku selalu menutupi semua perbuatannya karena aku pun memiliki andil di dalamnya,” jawab Leon.

“Setelah semua ini, kenapa tiba-tiba kau memutuskan untuk mengungkap semuanya? Bukankah kebenaran itu akan membuatmu dan saudara Mark mendapat hukuman berat.”

“Aku sadar dengan konsekuensinya. Tapi aku tidak bisa membiarkan Mark berbuat semakin jauh. Aku baru sadar ternyata kita tidak pernah bisa benar-benar mengenal orang sepenuhnya. Aku pun tidak pernah tidur dengan tenang setelah semua hal ini terjadi. Selain itu ...”

Leon menyapukan pandangan pada orang-orang dekatnya, terakhir pada Sean yang menampilkan ekspresi sedih sekaligus kecewa.

“Selain itu ...?”

Pengacara Liu memiringkan kepala, menuntut jawaban yang menggantung.

“Selain itu ... alasan lainnya karena aku mencintai Sean,” lanjut Leon, pelan sambil tetap memandang pada Sean.

Di tempat duduknya, Mark menampilkan ekspresi terkejut. Punggungnya menegak dan ikut menoleh pada Sean, melihat pemuda manis itu sedang menatap Leon. Dia tidak pernah menduga kalau asistennya ternyata diam-diam menyukai Sean selama ini. Dia pun sudah tak bisa berkutik dengan kesaksian Leon yang mengungkap segalanya.

Pengacara Liu pun sedikit terkejut mendengar ucapan Leon. Kepalanya reflek berpaling pada Sean, menatap pemuda yang pelan memalingkan wajah. Dia kembali menghadap kotak saksi.

“Jadi saudara Leon, kau mengakui segalanya demi Sean Xiao? Selama ini kau diam-diam mencintai kekasih temanmu. Apakah Sean yang memaksamu untuk bersaksi dan melawan Mark?” ia bertanya dengan penekanan.

“Aku melakukannya karena keinginan sendiri. Aku pun merasa bersalah pada Wang Yibo. Jika saja aku memiliki keberanian dari awal, dia tidak akan menderita di rumah tahanan yang bukan seharusnya. Yibo, maafkan aku.”

Leon menatap Yibo yang hanya menarik napas namun senyum tipis Yibo dan anggukan kepalanya menandakan bahwa kata maafnya diterima. Tatapan Leon beralih pada Mark.

“Mark, sudah cukup yang kau lakukan. Mari kita hentikan. Sudah terlalu banyak kesalahan yang kita lakukan. Aku akan menemanimu menjalani hukuman.”

Sepasang mata Mark berkilat-kilat. Kepalan tangannya terbentuk dan dia menggeleng keras-keras. Hatinya sakit dan kecewa luar biasa dengan kenyataan yang terungkap di depan mata. Semua orang mengkhianatinya, termasuk satu-satunya sahabat yang sangat dia percaya. Dan semua hanya karena Sean. Pemuda manis itu menjadi racun bagi semuanya dan dia tidak bisa membiarkan hal itu.

𝐏𝐀𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝓲𝓷 𝓛𝓸𝓿𝓮 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang