\•\•\•\
Flashback
Guangzhou, 2017
Dua tahun menjalani kehidupan mewah dan glamor, bergaul dengan kalangan atas dan kaya, Xiao Zhan mengetahui bahwa banyak hal yang terlihat mulia di luar namun sangat bobrok di dalam. Ia pun mulai memahami bagaimana orang-orang yang memiliki kekayaan memanipulasi keadaan, menghalalkan segala cara dan menyelesaikan segala sesuatu cukup dengan nominal yang dikeluarkan.
Pada awalnya, ia masih bisa mengikuti semua hal, tenggelam dalam kehidupan bebas yang memabukkan dan silau oleh harta serta popularitas yang merangkak naik. Meski ia selalu dibayangi perasaan bersalah dan selalu memimpikan satu sosok yang ia tinggalkan begitu saja, tetapi Xiao Zhan terus menutup mata. Selama itu pula ia hanya berhubungan baik dengan Vin, tidak berminat untuk berdekatan lagi dengan siapa pun.
Xiao Zhan mulai memasuki dunia film dan ia terus berusaha menjadi aktor yang profesional. Meski banyak halang rintang di depannya, ia hanya fokus untuk mengembangkan diri dibantu Vin yang tidak pernah lelah mendukungnya. Tetapi tidak semua hal bisa digapai dengan mudah. Ada kalanya, sesuatu itu memerlukan koneksi dan juga pengorbanan.
Vin mengubah panggilannya dan menjadikan nama Sean lebih dikenal di dalam dunia entertainment. Ia menjajal berbagai peran, namun lebih banyak bermain dalam iklan yang terus menghampiri dirinya. Ia menempati satu apartemen mewah di lantai 20 dengan seorang asisten yang mengurusi berbagai hal.
Pagi itu, ia baru saja menikmati sarapan bersama Vin. Pria itu sesekali menginap di apartemennya dan berbincang tentang banyak hal.
"Sean, aku menerima undangan dari Beijing. Kita akan ke sana sore ini," Vin mengawali obrolan pagi.
"Oh ya, undangan apa?" Xiao Zhan menggapai gelas yang berisi jus jeruk.
"Undangan pernikahan. Dia seorang model."
"Baiklah. Kita akan datang."
Xiao Zhan menarik selembar tisu, mengusap mulut dan beranjak bangkit dari kursi.
"Sean?!"
Panggilan itu menghentikan langkah Xiao Zhan. Ia terpaku di tempat, mendengarkan langkah Vin yang mendekat. Pria itu berdiri di depannya, melayangkan tatapan lembut namun penuh pertanyaan.
"Aku tidak tahu apa perasaanku saja atau memang kau yang berubah. Kau sedikit berbeda, mulai dingin dan tidak banyak memberikan suara atau pendapat. Apakah ada sesuatu yang mengganggumu?"
"Bukankah aku memang seperti ini? Tidak ada yang berubah dariku," elak Xiao Zhan.
"Tidak, aku merasa kau berubah. Kau tidak seperti ini pada awal kebersamaan kita," balas Vin. Ia mendekat, membelai pipi putih Xiao Zhan.
"Itu karena kita sudah terbiasa bersama."
"Justru karena terbiasa, aku merasakan perbedaan itu."
Vin mendekatkan wajah, hendak menempelkan bibir mereka namun secara halus pemuda manis di depannya memalingkan muka. Ia terdiam sesaat dan akhirnya hanya mendaratkan satu ciuman singkat di pipi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐀𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝓲𝓷 𝓛𝓸𝓿𝓮 [𝐄𝐧𝐝]
RomanceSebagai seorang penulis skenario yang sudah memiliki nama, Wang Yibo mendapat undangan untuk membuat satu film dan mempertemukannya dengan seorang aktor yang selama ini dia cari. Pertemuannya dengan Sean Xiao membangkitkan kisah dan luka lama. Namun...