💙🌺💙🌺💙🌺
\•\•\•\
Matahari musim semi bersinar terik di kala Xiao Zhan memarkir motor di antara area parkir kampus. Sambil menyelempas tas, ia berjalan menuju ruangan tempat belajar kelompok dan sesekali bertegur sapa dengan mahasiswa lain. Ia bahkan mendapati satu tatapan dari seseorang yang selama ini selalu terlihat memandanginya dengan penuh minat. Ia tahu pemuda itu, bernama Arthur dan memiliki sepasang mata yang membuatnya kadang merasa tidak nyaman.
Tanpa mempedulikan sosoknya yang berdiri di dekat tiang, Xiao Zhan berlalu secepatnya memasuki ruangan dan di sana ia melihat beberapa orang yang sudah duduk berpasang-pasangan. Menoleh ke arah bangkunya, ia melihat Yibo yang duduk melipat dua tangan dan memejamkan mata. Ia kembali teringat semalam tiba-tiba terbayang pemuda itu di saat dirinya justru bersama seorang gadis. Saat ini, sewaktu melihatnya, ia merasakan sesuatu yang lain dan hal itu membuatnya gelisah. Perlahan kakinya melangkah mendekat dan ia tertegun melihat mata pemuda itu terbuka, menatap langsung padanya. Xiao Zhan menampilkan senyum.
“Yibo...”
“Hmm...”
Yibo hanya menanggapi dengan gumaman datar. Ia mulai membuka buku tanpa memedulikan Xiao Zhan yang kini menempati kursi sebelah.
“Yibo, kau menerima pesanku?”
“Hmm.”
Lagi-lagi gumaman.
Sial. Sepertinya dia marah.
Xiao Zhan membatin sambil meletakkan tas dan mengeluarkan buku. Sesaat kemudian ia menerima sodoran kertas bertulis dari Yibo.
“Dosen meminta masing-masing dari kelompok untuk membuat sejarah tentang China. Aku sudah membuatnya untukmu.”
Perkataan Yibo makin membuatnya merasa bersalah.
“Mmm, aku ... benar-benar lupa,” ujarnya mencoba bersahabat. “Terima kasih.”
“Hmm,” Yibo bergumam dan kembali fokus pada bukunya sendiri.
Menghadapi sikap si pemuda membuat Xiao Zhan kebingungan sendiri. Selama ini ia tidak pernah diperlakukan sedingin itu. Selalu dikejar-kejar para gadis bahkan dilirik oleh beberapa mahasiswa menjadikannya besar kepala. Terlebih banyak yang meminta bantuannya karena dia memiliki otak cerdas, namun kini bahkan menulis sejarah China saja dia mendapatkan bantuan dari Wang Yibo.
Selama belajar, Xiao Zhan selalu mencuri pandang dan cukup salut dengan pertahanan Yibo yang memasang sikap dingin. Di saat dosen pembimbing masuk pun, tidak ada perubahan sama sekali dari Yibo dan mereka hanya mengikuti layaknya pasangan kelompok sampai waktunya selesai dan mereka menyerahkan tugas pada dosen. Ketika pasangan kelompok lain sudah meninggalkan ruangan, keduanya masih duduk tanpa ada kata-kata lanjutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐀𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝓲𝓷 𝓛𝓸𝓿𝓮 [𝐄𝐧𝐝]
RomanceSebagai seorang penulis skenario yang sudah memiliki nama, Wang Yibo mendapat undangan untuk membuat satu film dan mempertemukannya dengan seorang aktor yang selama ini dia cari. Pertemuannya dengan Sean Xiao membangkitkan kisah dan luka lama. Namun...