\•\•\•\
Setelah ditunda selama dua jam, sidang vonis pun dilanjutkan untuk kembali mendengarkan pembelaan dan ajuan saksi serta bukti yang akan menentukan keputusan hakim. Sesuai rencana, Liu Feng dipanggil untuk didengarkan kesaksiannya.
Suasana di ruang sidang mulai berbeda. Posisi Mark sekarang benar-benar kurang menguntungkan. Di sidang lanjutan itu, Sean berpindah duduk di pihak Wang Yibo. Sementara dia hanya ditemani pengacaranya, bahkan dia tidak melihat Leon. Entah ke mana asistennya pergi. Selama mendengarkan kesaksian, Mark mulai tidak tenang. Kekalahan dirinya sudah di depan mata, dan bahkan baru juga dia sudah tidak mendapat dukungan lagi dari Sean yang selama ini dia perjuangkan. Baginya, asal Sean selalu ada di sisinya, dia akan melawan siapa pun. Tapi sekarang, pemuda manis itu sudah benar-benar jauh. Sudah tidak lagi menutupi bahwa dirinya berada di pihak Wang Yibo.“Saudara Liu Feng, kau adalah salah satu kru dalam proyek syuting kemarin. Pada saat kejadian jatuhnya Mark membentur railing balkon, apakah kau pun ada di sana?” tanya pengacara Liu.
“Ya, saya melihat semuanya,” jawab Liu Feng.
“Melihat kejadian seperti orang lain pada umumnya, atau melihat sesuatu yang lain? Mungkin kau menangkap satu adegan yang tidak dilihat oleh orang lain.”
Liu Feng tidak langsung menjawab. Kedua tangannya saling meremas dan tampak gelisah.
“Jangan takut, kau hanya perlu mengatakan kebenaran. Tidak ada yang akan menyalahkanmu,” pengacara Liu mencoba menenangkan.
“Yang Mulia, sepertinya saksi dalam keadaan tidak sehat dan tertekan. Dia bisa saja menciptakan adegan yang sebenarnya tidak pernah ada. Saya minta kesaksiannya ditangguhkan saat ini,” pinta pengacara Zhao.
Hakim kepala memandangi saksi yang berdiri.
“Apakah saksi masih bisa menjawab? Jika memilih untuk diam, silakan memanggil saksi lain agar tidak menghambat jalannya sidang,” ia berkata.
Pengacara Liu pun hanya bisa ikut menatap saksi, berharap pria itu masih bisa diajak kerja sama.
“Saya ... saya akan menjawab,” Liu Feng bersuara, terdengar gugup.
“Saksi harus ingat jika pernyataannya sudah disumpah,” kata hakim kepala.
“Saya ... akan mengatakan yang sebenarnya, Yang Mulia,” jawab Liu Feng.
“Pihak penggugat bisa meneruskan.”
“Terima kasih, Yang Mulia.”
Pengacara Liu menoleh lagi pada Liu Feng dan memberikan senyum.
“Kau bisa mengatakan semuanya, tidak ada yang perlu ditakutkan. Kau akan berada dalam lindungan hukum,” ujarnya.
Liu Feng mengangguk lambat, sekilas melirik pada Wang Yibo yang sedang duduk dengan tenang. Dia menarik napas panjang sebelum kata-katanya mulai mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐀𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝓲𝓷 𝓛𝓸𝓿𝓮 [𝐄𝐧𝐝]
RomanceSebagai seorang penulis skenario yang sudah memiliki nama, Wang Yibo mendapat undangan untuk membuat satu film dan mempertemukannya dengan seorang aktor yang selama ini dia cari. Pertemuannya dengan Sean Xiao membangkitkan kisah dan luka lama. Namun...