💙🌺💙🌺💙🌺
\•\•\•\
Shower di kamar mandi itu mencurahkan airnya, menyiram tubuh Xiao Zhan yang berdiri di bawahnya. Pemuda manis itu membiarkan seluruh tubuhnya masih tersiram air dingin yang menyejukkan. Tetapi ia justru merasa aliran panas terus menerus menyerbu setiap pembuluh darah karena ingatan akan percintaan yang terjadi semalam. Matanya terpejam, menyapukan dua tangan mengusap rambut dengan bayangan panas yang membuat darahnya tak henti berdesir.
••• •••
Di kala ciuman keduanya terus terjalin liar, dan di saat tangan Yibo masuk menyentuh miliknya, Xiao Zhan tak bisa lagi berpikir jernih. Ia mendesah dalam ciuman, membuka kedua kaki dan mulai menggerakkan diri. Tubuhnya panas dan bereaksi sangat hebat atas sentuhan yang dilakukan Yibo. Ia tak peduli siapa yang memulai menarik lepas pakaian mereka, hanya dalam hitungan detik, keduanya sudah kembali saling memeluk tanpa ada satu lapisan pun menghalangi kulit. Kembali saling mencium, saling meremas hingga hasrat keduanya benar-benar berkobar. Xiao Zhan tak hentinya mengeluarkan desahan nikmat dengan perlakuan Yibo. Lehernya menjadi tempat bibir dan lidah pemuda itu bermain, membuat angannya mulai melayang jauh.
Dengan napas yang mulai cepat, Yibo berhenti sesaat, mengusap dan membelai kulit leher yang halus.
“Di sini, seseorang itu pernah membuat tanda yang menyebalkan di sini.” Pemuda itu nyaris mendesis mengingat kejadian yang pernah menimpa Xiao Zhan. Jemarinya menyentuh sisi leher yang sudah tidak memperlihatkan jejak apa pun.
“Jangan mengingatkan hal itu,” desah Xiao Zhan.
“Aku akan menggantinya dengan tanda yang kuhasilkan, sebagai tanda bahwa kau adalah milikku.”
Yibo mengakhiri ucapan dengan jilatan lidahnya, mencium kulit leher, mengisap dan menggigit hingga desahan Xiao Zhan memenuhi telinga. Dia terus melakukannya meski cengkeraman kuat mengenai bahu.
Xiao Zhan mendesis nikmat dan merasakan gairahnya makin bergelora. Ia belum pernah diperlakukan seperti itu yang membuat birahinya naik dan membuat tubuhnya seakan lumpuh. Ia tak sanggup menolak semua perlakuan dan sentuhan Yibo. Desahannya makin menjadi ketika bibir Yibo kini turun dan bergerilya di area dada. Ia hanya bisa mendongakkan wajah, meremas apa pun di dekatnya.
Ah... Dia benar-benar membuatku gila...
Senyum Yibo tercipta ketika melihat wajah dan tatapan Xiao Zhan yang sayu dan dipenuhi hasrat. Ia makin sengaja memegang dan meremas milik Xiao Zhan sampai ia sendiri pun tak sanggup lagi menahan diri. Ketika keinginan tertingginya mulai menuntut, Yibo mulai berjuang untuk memasuki tubuh Xiao Zhan, namun semuanya butuh perjuangan sewaktu pemuda manis itu masih belum menerima seutuhnya.
“Yibo! Itu sangat sakit, sialan! Ah!”
Seruannya antara kesal, kesakitan dan gelora yang tertahan. Tubuh Xiao Zhan bergetar hebat dengan tetesan keringat dan rasa sakit yang menyerbu. Ia tetap bertahan hingga tubuhnya menjadi sangat tegang sampai matanya mulai merah. Sepuluh jemarinya mencengkeram kuat-kuat bantal di dekat kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐀𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝓲𝓷 𝓛𝓸𝓿𝓮 [𝐄𝐧𝐝]
RomanceSebagai seorang penulis skenario yang sudah memiliki nama, Wang Yibo mendapat undangan untuk membuat satu film dan mempertemukannya dengan seorang aktor yang selama ini dia cari. Pertemuannya dengan Sean Xiao membangkitkan kisah dan luka lama. Namun...