Passion_part 45

155 28 3
                                    

\•\•\•\

Senja sudah turun menyelimuti bumi ketika detektif Wang dan Jia Er keluar dari hotel Blue Mountain. Berbekal rekaman cctv yang didapat dari pihak hotel, mereka sekarang melanjutkan pemeriksaan ke rumah sakit. Selain untuk menemui Mark, mereka pun harus mengunjungi lagi Tn. Ken yang menurut informasi sudah mulai membaik. Kemungkinan pengusaha kaya itu bisa keluar dari rumah sakit di keesokan hari.

Detektif Wang duduk di kursi penumpang sambil memutar-mutar USB di tangan. Keningnya sedikit berkerut mengingat rekaman yang mereka dapat. Sebenarnya tidak banyak petunjuk yang didapat namun satu yang pasti, pisau itu diambil oleh bodyguard Mark dari meja di dekat kolam renang, tepat setelah Mark meninggalkan lokasi. Adegan itu menunjukkan bahwa pisau yang digunakan untuk mencelakai Mark adalah pisau hotel dan itu jelas perbuatan Xie Huan. Sekarang ini, yang diperlukan adalah bukti dan saksi bahwa Xie Huan pula yang menempelkan pisau pada railing balkon.

Pertanyaannya, apakah Xie Huan diperintah oleh seseorang?

Dan siapa seseorang itu?

Jika itu adalah Mark, permainan yang mereka lakukan sungguh luar biasa. Mark rela menjadikan dirinya korban hanya untuk membingkai Wang Yibo. Motifnya sudah sangat jelas bahwa mereka terkait cinta segitiga dan Mark ingin menyingkirkan saingannya dengan cara keji.

“Kita tinggal menunggu hasil dari pemeriksaan ponsel semua orang di gedung hari itu. Dan kita bisa menangkap Mark setelah semua bukti terkumpul.”

Ucapan Jia Er membuat detektif Wang menggeleng lambat.

“Tidak semudah itu. Kalaupun kita mendapat bukti dari ponsel seseorang, aku duga itu hanya akan memperlihatkan adegan Xie Huan berdiri di dekat railing. Dia tidak akan sebodoh itu untuk memperlihatkan bahwa dirinya yang memasang pisau di sana. Lagi pula Mark sama sekali tidak muncul dan melakukan hal mencurigakan baik di hotel atau pun di lokasi syuting. Dia bersih,” ia berkata panjang lebar.

“Dia memang sangat licin. Tapi kita bisa menuntut dia atas kecelakaan Tn. Ken. Aku yakin dia juga yang memerintah Zhang Yixuan untuk menabrak pengusaha itu,” kata Jia Er.

“Kita pun tidak memiliki bukti kuat,” sahut detektif Wang. Lagi-lagi kepalanya menggeleng. “Xie Huan memang mengakui bahwa dia yang menemui Zhang Yixuan dan menyimpan uang di gudang terbengkalai, tapi dia tetap menutup mulut tentang siapa sosok di balik semua tindakannya. Aku yakin dia tidak akan pernah mengatakannya pada kita. Kesetiaannya patut diacungi jempol.”

“Jadi Mark tidak akan mendapat tuntutan satu pun? Lantas bagaimana dengan Wang Yibo? Apakah dia akan dipenjara atas tindakan yang tidak pernah dilakukannya?”

“Selama Mark terus menuntut, kasus ini cukup sulit dikendalikan.”

“Bagaimana jika kita yang membuat dia dituntut? Tn. Ken akan menuntut orang yang mencelakainya jika kita mengungkap semuanya,” Jia Er berkata.

“Tn. Ken akan menuntut jika ada bukti dan saksi kuat. Abu-abu seperti ini hanya akan mencelakakan diri sendiri. Mark terlalu rapi dan bersih. Dia tidak akan tersentuh kecuali ada seseorang yang menjatuhkannya,” jawab sang detektif.

“Jika seperti itu, dia hanya akan terlepas dan bebas dari tuntutan apa pun sementara orang lain menjadi korban.”

Detektif Wang hanya bisa menghela napas panjang. Dia sedikit dibuat bingung oleh situasi sekarang. Tanpa ada bukti dan kesaksian dari pihak tertentu, dia pun tidak bisa menuntut sosok yang menjadi sumber dari peristiwa yang ia tangani.

“Kita lihat perkembangan,” ia hanya bisa berkata tanpa kepastian.

\•\•\•\

𝐏𝐀𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝓲𝓷 𝓛𝓸𝓿𝓮 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang