\•\•\•\
Detektif Wang tiba di perusahaan rental car Hire, di jalan Huifeng. Kacamata hitam bertengger di hidung ketika ia turun dari dalam mobil. Mantel panjangnya berkibar tersapu angin yang cukup kencang. Matahari siang itu bersinar ceria tetapi angin yang berhembus terasa dingin. Langkahnya memasuki pintu utama, dan ia mendorong pintu yang terbuat dari kaca tebal. Ia melihat Jia Er sedang duduk di dekat salah seorang karyawan dan sama-sama memperhatikan satu layar komputer.
“Bagaimana?” Ia bertanya setelah menghampiri mereka.
“Dia seorang laki-laki. Gerak geriknya sedikit mencurigakan. Dia terus memperbaiki topi untuk menutupi wajah,” sahut Jia Er.
“Bisa kau kirim filenya ke nomorku?” Detektif Wang sedikit mencondongkan tubuh, ikut memperhatikan layar.
“Tidak masalah,” pria yang mengoperasikan komputer menjawab.
Detektif Wang menyebutkan nomor miliknya. Sedetik kemudian setelah profil laki-laki itu masuk ke ponselnya, ia mengirimkan file tersebut ke nomor lain. Ia melangkah menjauhi meja sambil menghubungi nomor kontak seseorang.
“Halo...”
Terdengar sapaan dari seberang telepon.
“Zhao Lei, aku mengirimkan foto seseorang. Aku ingin kau mencari tahu siapa dia,” pinta detektif Wang.
“Seseorang? Yang berhubungan dengan kecelakaan kemarin?”
Zhao Lei, bagian analis yang kini sedang duduk menghadapi beberapa layar di depannya.
“Hmm, kirimkan datanya padaku jika sudah selesai. Aku tunggu.”
Detektif Wang kembali mendekati meja yang diduduki Jia Er.
“Di mana keberadaan mobil itu sekarang?” ia bertanya.
“Penelusuran cctv kemarin, mobil itu terakhir muncul di daerah Matou, sisi selatan sungai Huangpu,” Jia Er menjawab.
“Kita akan melakukan penelusuran. Jika sudah selesai, kita kembali ke kantor pusat.”
Jia Er menggumam dan beranjak bangkit setelah mengcopy beberapa data penting lainnya. Ia pun mengucapkan terima kasih dan berlalu mengiringi langkah detektif Wang.
Dua mobil yang mereka kemudikan kini melaju menuju kepolisian Nanjing, distrik Huangpu. Setelah menghabiskan waktu sekitar empat puluh menit perjalanan, mereka tiba di depan gedung tinggi kepolisian. Detektif Wang menyodorkan disc yang ia dapat dari kediaman Zhang, disambut oleh Jia Er yang menaiki anak tangga.
“Ada kabar dari rumah sakit?” tanyanya sambil melepas kacamata hitam dari wajah.
“Belum ada tanda-tanda korban akan sadar dalam waktu cepat, tapi tidak menutup kemungkinan besok atau lusa. Asistennya masih setia menunggu di rumah sakit.”
“Setelah memeriksa rekaman cctv dari kediamam Zhang, kita ke rumah sakit. Masih ada hal yang harus aku tanyakan.”
Jia Er manggut-manggut sambil terus berjalan memasuki gedung dan kini berjalan menuju ruangan khusus. Di belakangnya, detektif Wang menyusul setelah mengambil sebotol minuman dari dalam lemari es.
Ruangan itu adalah pusat kontrol cctv, dipenuhi layar yang terpasang di dinding. Detektif Wang mendekati meja yang dihampiri oleh Jia Er, berdiri di sisi meja sambil membuka botol minum. Ia memperhatikan asistennya yang mulai memasukkan disc ke dalam player. Ia sedikit menggeser kaki, dan berdiri di belakang Jia Er. Ia menenggak minuman dengan satu tangan di pinggang. Matanya terus tertuju pada layar yang kini memperlihatkan cctv pada saat pesta di kediaman Zhang. Adegan itu sangat meriah, tamu berlalu lalang dan berbincang. Membutuhkan ketelitian ketika harus mengikuti gerak gerik Tn. Ken dari sejak masuk sampai keluar lagi dari ruangan pesta. Ia melihat beberapa orang yang berbicara dengannya, ada beberapa tokoh yang tidak terlalu ia kenali.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐀𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝓲𝓷 𝓛𝓸𝓿𝓮 [𝐄𝐧𝐝]
RomanceSebagai seorang penulis skenario yang sudah memiliki nama, Wang Yibo mendapat undangan untuk membuat satu film dan mempertemukannya dengan seorang aktor yang selama ini dia cari. Pertemuannya dengan Sean Xiao membangkitkan kisah dan luka lama. Namun...