Passion_part 38

236 37 5
                                    

\•\•\•\

Di dalam gedung opera yang tertutup, detektif Wang dan Jia Er mulai melakukan pemeriksaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di dalam gedung opera yang tertutup, detektif Wang dan Jia Er mulai melakukan pemeriksaan. Mereka meminta semua kru dan artis lain untuk berkumpul. Selama beberapa jam berikutnya tidak ada satu pun yang diperbolehkan keluar dari gedung. Selama itu pula, detektif Wang menanyai satu persatu orang-orang yang berada di dekat TKP. Dia pun meminta bagian kepolisian untuk mengirimkan orang ke rumah sakit tempat Mark menjalani operasi. Beberapa orang lagi dikirim ke gedung tempat syuting untuk memeriksa lebih teliti dan membersihkan TKP.

Sementara Jia Er memeriksa tempat dan mencari petunjuk, detektif Wang sedang menanyai sutradara Han setelah tidak mendapat satu petunjuk pun dari anggota lain. Mereka bahkan tidak pernah meninggalkan tempat selama syuting. Tapi dia mencurigai beberapa kru yang kemungkinan bebas berkeliaran dan berhubungan dengan tempat artis utama syuting.

“Jadi gedung ini sama sekali tidak memiliki kamera pengaman?” detektif Wang bertanya dengan wajah tak percaya. Ia duduk berhadapan dengan sutradara Han di sisi bagian gedung. Matanya menyapu ke sekitar dan ke lantai atas di mana railing yang sebelumnya utuh kini nampak rusak. “Tidak ada satu pun?” desaknya sambil kembali mengalihkan tatapan pada sutradara Han.

“Tidak ada,” jawab sutradara Han.

“Di zaman canggih masih saja ada yang kuno,” gumam sang detektif, sedikit menyesalkan karena kondisi gedung yang kurang lengkap.

“Jam berapa biasanya para artis dan kru berkumpul?”

“Untuk para kru sudah berkumpul bahkan sebelum artis utama datang. Sebagian artis ada yang memang tinggal di sini selama syuting, namun tiga artis utama selalu kembali ke hotel masing-masing.”

“Ketika Mark dan yang lainnya tiba, apakah ada yang memeriksa bagian balkon?”

“Kami selalu memeriksa keamanan untuk syuting. Jika memang ada yang tidak sesuai biasanya akan segera kami atasi,” sutradara Han menjawab.

“Apakah sama sekali tidak ada yang memeriksa railing di atas sana?” tanya detektif Wang. Lirikannya tertuju pada balkon lantai tiga.

“Aku tidak yakin,” sutradara Han menggeleng lemah. “Selama ini semua baik-baik saja. Kami sungguh tidak menduga ...”

“Railing itu, apakah sebelumnya nampak mulai rapuh atau terlihat lapuk?”

“Aku benar-benar tidak memperhatikan,” jawab sutradara Han dengan nada menyesal. “Gedung ini sudah sering dijadikan sebagai lokasi syuting. Hal itu mungkin saja karena gedung ini sudah sangat lama, tapi kami tidak hanya fokus terhadap satu bagian.”

Detektif Wang menyipitkan mata, menatap penuh selidik pada sutradara yang mulai nampak gelisah.

“Kau bilang, adegan itu memang bagian dari syuting kalian. Kejadian yang menentukan akhir dari film. Bukankah berarti sebelum syuting kalian memeriksa tempat yang akan dijadikan sebagai lokasi kejadian. Seperti apa rencana kalian sebelumnya? Railing itu memang ada untuk dibuat patah?”

𝐏𝐀𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝓲𝓷 𝓛𝓸𝓿𝓮 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang