Passion_part 52

174 31 3
                                    

\•\•\•\

Pagi menjelang siang, Wang Yibo sedang duduk di halaman khusus tempat para tahanan bersantai setelah melakukan kewajiban bersih-bersih. Dia duduk menyendiri di salah satu bangku dalam balutan seragan khusus narapidana warna cokelat muda. Nomor di dadanya tertera, 501.

“Tahanan nomor 501, ada tamu untukmu.”

Satu panggilan membuat Yibo menoleh pada sumber suara. Dia melihat sipir penjara berdiri di dekat pintu pagar, menunggunya untuk mendekat. Yibo beranjak bangun dan mengangguk ketika diminta untuk mengikuti langkah laki-laki berseragam.

Yibo merasa bingung karena dirinya dibawa ke ruang khusus, bukan ruangan untuk para pengunjung tahanan pada umumnya. Di ruangan itu dia melihat seorang pria asing duduk di kursi kayu menghadapi meja persegi. Dia pun ikut duduk, menempati kursi di seberang si pria. Mata hitamnya menatap sosok yang baru ia lihat, mengangguk dan tersenyum tipis. Penampilan orang itu sangat elegan, setelan serba hitam dengan mantel panjang dan satu kacamata menghias wajah. Pria itu mengulurkan tangan hingga dia pun menerima jabat tangan dengan hati bertanya-tanya.

“Tn. Wang, perkenalkan, saya Liu Yingji, pengacara Tn. Ken. Saya datang untuk menangani kasus Anda.”

Mata hitam Yibo melebar mendengar hal itu.

“Tn. Ken mengirim Anda kemari?” tanyanya, tidak menduga kalau pengusaha kaya itu akan bertindak sampai sejauh itu demi dirinya.

“Benar,” pengacara Liu mengangguk singkat. Jabat tangan mereka terpisah dan dia mulai mengeluarkan berkas dari dalam tas hitam. Berkas yang disampul map hitam itu tersodor ke depan Yibo.

“Saya akan bekerja sama dengan pengacara Zhang. Dia sudah menyetujui dan menandatangani perjanjian,” lanjutnya.

Yibo meneliti berkas dan hanya bergumam pelan mendengar semua perkataan pengacara Liu.

“Saya pun datang membawa kabar. Saya sudah mengajukan banding ke pengadilan tinggi dan pihak kami sudah menahan saksi palsu yang memberatkan Anda. Kita bisa membalikkan keadaan di sidang selanjutnya,” kata pengacara Liu.

“Jadi benar dia memberikan kesaksian palsu? Dia suruhan Mark?” tanya Yibo.

“Dia sudah mengakuinya dan rekamannya ada pada saya. Sekarang dia sedang dalam perlindungan kami. Saat ini pun kami sedang menyelidiki Xie Huan. Saya harap Anda untuk bersabar di sini. Dalam seminggu ke depan, kita akan mengadakan sidang ulang.”

“Tidak masalah,” Yibo berkata sambil menyerahkan lagi berkas. “Apakah Tn. Ken akan menyidangkan perkara tentang kecelakaannya?”

“Ya. Saya rasa sosok yang akan kita selidiki berkaitan dengan dua kasus yang terjadi. Dia hanya tinggal membuka mulut,” jawab pengacara Liu.

“Aku dengar detektif Wang sudah menginterogasi dan dia mengakui semua perbuatannya. Tapi dia tidak menyebutkan siapa yang menyuruhnya,” kata Yibo.

“Sepertinya berita terbaru belum disampaikan oleh detektif Wang,” timpal pengacara Liu. “Dia menemukan kalau Xie Huan memiliki seorang adik perempuan. Kemungkinan hal itu akan dimanfaatkan olehnya, tapi sebagai polisi mungkin dia tidak bisa bergerak bebas karena prosedur yang mengikat mereka. Jika seperti itu, kita akan menggunakan cara kita. Detektif Wang akan mengambil alih setelahnya.”

“Maksud Anda?” Yibo mengernyit bingung.

“Tn. Wang tidak perlu mengkhawatirkan hal itu. Semua akan diselesaikan oleh kami. Tn. Ken meminta untuk menyelesaikan masalah dengan cara apa pun,” sahut pengacara Liu. Dia merapikan kembali berkas ke dalam tas hitam miliknya. “Satu hal lagi. Mungkin Anda akan dipindah ke sel yang lebih pribadi. Sebelum kemari, saya sudah menemui kepala penjara dan meminta pelayanan khusus untuk Anda,” lanjutnya.

𝐏𝐀𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝓲𝓷 𝓛𝓸𝓿𝓮 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang