Prolog

6.1K 173 52
                                    

WELCOME BUAT PARA PEMBACA SEMOGA SUKA SAMA CERITAKU YA

INI CERITA KE 2 YANG AKU BUAT DI WATTPAD>>

FOLLOW AKUNKU YAH BIAR DAPET NOTIF DARI AKU

IG: @diniisukmaa

TANDAI TYPO DAN SELAMAT MEMBACA!

***

Gue benci senja karena senja menipu mata dengan keindahannya

Ia datang hanya sementara lalu pergi menyisakan kegelapan tanpa cahaya

Gue suka hujan karena rinainya menenangkan hati

Gue tau jika hujan memaksa mengenang rasa dan luka

Namun akhir dari hujan itu yang gue suka, pelangi indah, akhir dari sebuah cerita yang abadi.

_Alfaero Revandra

-------

Jalanan sepi nan sunyi, suara angin dan tetesan air hujan menerpa kulit seorang remaja yang menyusuri jalanan setapak sendirian. Tak ada rasa takut yang dirasakan remaja itu, yang ada hanyalah raut wajah sendu dengan kepala menunduk menatap aspal kecil. Dia Alfaero Revandra, laki-laki berwajah tampan sang pencinta hujan.

Berada di suasana ini bukanlah hal yang menakutkan bagi seorang Alfa, justru ia sangat menyukainya. Entah sejak kapan, yang pasti Alfa merasa nyaman dan tenang jika berada disuasana ini.

Saat Alfa sibuk dengan pemikirannya sendiri, telinganya menangkap suara gaduh di depannya. Kepalanya mendongkak dan mendapati seorang gadis yang tangah diganggu beberapa orang. Dengan langkah cepat, Alfa menghampiri gadis itu dan meninju wajah salah satu dari mereka dengan keras.

"Sial!" umpat salah satu dari sekumpulan laki-laki didepannya saat mendapatkan pukulan dari Alfa.

"Siapa lo? Gak usah sok jadi pahlawan. Minggir!" bentak salah satu dari mereka dengan wajah emosi.

Satu pukulan Alfa dapatkan di sudut bibirnya hingga mengeluarkan darah, namun saat akan kembali melayangkan pukulan ntah keberuntungan atau Tuhan yang menolongnya. Suara sirine memecah kesunyian membuat sekumpulan pemuda itu pergi tunggang-langgang.

Helaan napas terdengar, tak lama seorang gadis yang bersembunyi di balik pohon menghampiri Alfa dengan ponsel di tangannya.

Melihat itu Alfa tersenyum sangat tipis, ternyata gadis itu yang membunyikan suara sirine polisi tadi.

"Lo gapapa? Aduh maaf ya gara-gara gue lo kaya gini." Gadis itu menatap Alfa khawatir, sesaat Alfa terdiam, namun sedetik kemudian ia menggeleng.

"Gue gapapa," ujar Alfa pelan.

Gadis itu menggeleng kuat, dengan terburu-buru ia mengeluarkan sapu tangan dari tasnya lalu dengan pelan ia usapkan disudut bibir Alfa.

Alfa terdiam, dirinya sedikit terkejut dengan tindakan gadis di depannya ini, ia hanya diam dan sesekali meringis pelan.

"Udah selesai," ujar gadis itu dengan sedikit senyuman.

Tanpa ragu, gadis itu memperkenalkan dirinya dengan senyuman manis.

"Agatha Queenesya."

Alfa terdiam sesaat. "Alfaero Revandra." Tidak ada senyuman sebab ujung bibirnya terluka membuat ia hanya diam menatap.

Agatha mengangguk. "Kalo gitu gue duluan ya, makasih dan gue harap kita ketemu lagi. Bye orang baik." Agatha berlari meninggalkan Alfa seorang diri.

Alfa sendiri tertegun saat mendengar ucapan orang baik dari mulut gadis itu, ia menatap kepergian gadis tadi yang menghilang dibalik kegelapan malam. Tanpa sadar, Alfa tersenyum tipis mengabaikan rasa sakit di sudut bibirnya.

"Hujan, dan Queen."

---------

Hallo guys aku kembali hehe

Kalian gimana kabarnya? Semoga sehat ya

Gimana sama prolognya?
Vote dan komennya gak boleh pelit!
Tambahin ke perpustakaan kalian juga ok

Note

cerita ini hasil dari imajinasiku sendiri yah tanpa ada unsur plagiat dari karya manapun dan jika ada kesamaan maaf itu hanya kebetulan, aku dapat ide cerita ini sejak sebelum aku buat cerita SYAKIRA dan itu udah lama banget dan baru sempet nulis sekarang jadi jangan bawa-bawa cerita orang lain kedalam cerita 'Alfa Dan Luka',, semua nama tempat, sekolah dan lainnya hanyalah karangan belaka.

~Terima kasih

11 November 2023

Alfa Dan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang