14. Fakta

1K 44 0
                                    

Follow ig: @diniisukmaa

Tandai typo dan selamat membaca!

*****

Alfa mengeluarkan motor sport hitam miliknya dari garasi, matanya melirik jam di tangannya.

Pukul 06.25 WIB.

"Berangkat sekarang aja deh, gak masalah." Ketika akan menghidupkan motor gerakannya terhenti saat ponsel di saku celananya bergetar.

Alfa mengernyit ketika melihat nama Raden yang tertera di sana, tanpa menunggu lama cowok itu membukanya. matanya sedikit melebar terkejut ketika membaca isi pesan itu.

Raden Arkanan
Brngkt brng Agatha
Ttp.

Seperti itu lah isi pesan tersebut, Alfa kembali mencerna isi pesan itu siapa tau jika dirinya hanya salah membaca.

"Ini bener," gumam Alfa tak percaya, timbul setitik rasa senang di hatinya namun segera Alfa tepis karena fakta tentang kedekatan gadis itu dan sahabatnya.

"Mungkin Raden lagi sibuk dan hanya minta tolong gue, jangan baper Fa," tekannya menepis sesuatu yang membuncah di hatinya.

Tanpa menunggu lagi, Alfa segera berangkat menjemput Agatha sesuai permintaan Raden.

Selama dalam perjalanan, Alfa terus saja memikirkan alasan kenapa Raden memintanya menjemput gadis itu, namun tak munafik Alfa sebenarnya merasa senang.

Apakah benar ia menyukai Agatha atau hanya mengagumi saja, Jujur Alfa sendiri kadang masih bingung kepada hatinya. Tapi fakta itu sedikit menampar Alfa untuk menyadari kenyataan bahwa gadis itu milik temannya.

Ketika tiba di depan rumah bercat abu-abu, Alfa menghentikkan motornya tepat didepan gerbang. Matanya memindai keseluruhan rumah besar itu, terlihat di sana, Agatha keluar dari rumah dan berjalan menghampirinya bersamaan dengan seorang laki-laki paruh baya di belakangnya.

"Ayahnya mungkin," gumam Alfa memperhatikan laki-laki itu seksama.

"Hai," sapa Agatha dengan senyum kecil, ketika sudah berada di depan Alfa.

Alfa tertegun sebentar, matanya secara tak sadar menatap manik mata Agatha namun hal itu tak berlangsung lama karena suara deheman laki-laki di belakang Agatha membuyarkannya.

"Pagi Om, saya temennya Agatha," ujar Alfa dengan nada gugup.

Agatha terkekeh kecil mendengar nada gugup Alfa, ia lalu menoleh ke arah sang Ayah.

"Dia temen Tata Yah, Aka tadi bilang dia yang jemput," jelas Agatha kepada Ayahnya.

Rendy menggangguk, matanya beralih menatap Alfa memindai lalu kembali menganggukan kepala. "Ok, hati-hati di jalan." Setelah mengatakan itu Rendy memasuki rumah meninggalkan sang putri.

Agatha beralih menatap Alfa dengan senyum manisnya. "Yuk berangkat."

"Oh iya bentar, ambil helm dulu." Agatha berlari ke dalam rumah untuk mengambil helm.

Alfa menatap Agatha yang kembali dengan helm ditanganya. Senyum cowok itu sedikit mengembang.

"Yukk," ajak Agatha ketika sudah siap.

Motor sport itu mulai meninggalkan pekarangan rumah, melaju membelah jalalan pagi yang mulai padat kendaraan. Sepoi angin pagi dan hangatnya sinar matahari membuat Agatha mengembangkan senyumnya menikmati suasana pagi ini yang cerah. Helaian rambutnya tertiup angin menambah kesan cantik dimata Alfa yang sengaja melirik ke arah spion.

"Cantik," gumam Alfa tanpa sadar.

Kening Alfa mengerut ketika menyadari ucapannya barusan, kepalanya sedikit menggeleng dibalik helmnya.

Alfa Dan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang