Follow ig: @diniisukmaa
Tandai typo dan selamat membaca!
*****
Setelah kejadian pada hari Minggu kemarin, Agatha mulai berubah, gadis itu semakin terlihat posessif. Terbukti setiap malam dan pagi Agatha selalu memperingatkan Alfa untuk istirahat cukup dan sarapan pagi, mengingatkan membawa masker karena terkadang Alfa melupakan hal itu. Bahkan sejak hari senin Agatha selalu membawakan bekal yang berisi makanan sehat untuk cowok itu, serta masih banyak lagi bentuk perhatian yang ditunjukan Agatha.
Seperti pagi ini, Agatha membawakan bekal lengkap dengan sayuran, buah dan air mineral, Reno, Nevan dan Haura bahkan sampai menggelengkan kepala melihat perubahan drastis Agatha. Berbicara tentang Haura, Agatha bahkan bercerita ke gadis itu dan tentunya Alfa sendiri mengetahui.
Bel sudah berbunyi beberapa menit lalu namun belum ada tanda-tanda Guru datang. Agatha, gadis itu sibuk menatap Alfa yang tengah membaca novel, bahkan karena tatapan itu membuat Alfa sampai salah tingkah.
Agatha tertawa kecil. "Kenapa? Lanjutin aja, aku cuma liatin aja kok."
Alfa tak menjawab melainkan menaruh bukunya dimeja dan berbalik menatap Agatha intens.
"Kenapa? Mau apa? Jangan kayak tadi, nggak baik," ungkap Alfa lirih supaya tak didengar orang lain, bahkan ia sedikit mendekat.
"Nggak baik buat jantung," lanjut Alfa dalam hati.
Spontan Agatha mengulum senyumnya kemudian menggelengkan kepala pelan. "Enggak, cuma pengen aja, nggak boleh? "
Mendengar ucapan Agatha, Alfa tersenyum tipis. "Boleh, aku tau kok kalo aku ganteng." Alis tebal Alfa dinaik turunkan bermaksud menggoda gadis itu yang justru tertawa kecil.
Namun tawa itu masih bisa didengar yang lain, Nevan dan Reno menatap Alfa dan Agatha datar.
"Pindah ke mars aja yok, sini gerah woy, ada manusia-manusia bucin," sindir Reno melirik Alfa.
Nevan langsung berinisiatif mengambil ponselnya dan merekam Alfa serta Agatha.
"Katanya sesuatu yang indah harus diabadikan, ada kata-kata?" tanya Nevan dengan tetap mengarahkan kamera ke Alfa dan Agatha.
Alfa menggeleng pelan melihat tingkah sahabatnya, sebelum menjawab ia terlebih dahulu menatap Agatha.
"Singkat aja, terus bahagia dan bermimpi sampai semua impian itu menjadi kenyataan." Mungkin bagi sebagian orang terdengar biasa saja namun bagi mereka yang sangat mengetahui kehidupan Alfa pasti akan paham kata-kata itu mengandung makna yang dalam.
Nevan kemudian memfokuskan ke arah Agatha.
"Jangan jadi manusia sedih walaupun hidupmu menyedihkan, Tuhan dan semua manusia baik memelukmu," ucap Agatha dengan sedikit melirik Alfa, senyum sangat tipis ia tampilkan seolah memberikan semangat lewat kata-kata yang diucapkan.
Nevan mendadak merasa tak nyaman dengan semua kata-kata itu, entah mengapa seperti sangat menggambarkan keadaan Alfa.
Haura yang sejak tadi duduk diam tiba-tiba bersuara.
"Sebentar lagi ada Guru," ucap Haura singkat.
Rekaman video itu dimatikan, semua kembali duduk ditempat masing-masing sampai akhirnya seorang Guru masuk dengan membawa setumpuk buku ditangannya.
"Pagi anak-anak," sapa Bu Zeline ketika sudah duduk di kursi Guru.
"Pagi Bu!" jawab semua murid serempak.
Bu Zeline mengabsen semua muridnya dan barulah proses pembelajaran dimulai, dengan membagikan semua buku-buku yang dibawa, Bu Zeline menjelaskan materi demi materi, semua murid pun fokus memperhatikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfa Dan Luka
Teen Fiction{Revisi tanpa menghapus keseluruhan part} Ini kisah tentang Alfaero Revandra, laki-laki malang dengan sejuta lukanya. "Andai raga ini bukan milik-Nya mungkin sudah hancur sejak dulu." "Terkadang yang terlihat baik-baik saja adalah yang paling terlu...