46. Kebenaran yang menyakitkan

939 46 2
                                    

Follow ig: @diniisukmaa

Tandai typo dan selamat membaca!

*****

Agatha baru saja selesai beribadah bersama keluarga besarnya, orangtuanya begitupun dengan orangtua Raden telah pulang terlebih dahulu.

Ketika Agatha masih berada dipelataran gereja, ponselnya berdering-dering beberapa kali membuat gadis itu spontan menghentikan langkahnya untuk mengecek pesan yang masuk.

"Siapa?" tanya Raden yang berdiri di sampingnya.

Agatha menggeleng tak tau kemudian membuka ponselnya. "Oh, Nevan ngajakin ke rumah Alfa." Agatha segera membalas pesan itu.

Agatha Queenesya
Iya mau, langsung otw sekarang aja nih? Kebetulan lagi di luar.

Selesai membalas pesan, Agatha mengajak Raden menuju parkiran dan sesampainya di sana dering ponsel kembali terdengar, segera Agatha melihatnya.

Nevan melviano
Iya, lo lagi sama Raden kan? Langsung ke rumahnya aja, gue sama Reno nunggu di sana.

Agatha tersenyum membacanya, ia tak sabar ingin melihat keadaan Alfa, sebab terakhir kali cowok itu menahan sesak pada pernapasannya dan di larikan ke rumah sakit.

Tanpa membalas pesan itu, Agatha langsung mengajak Raden menuju rumah milik Alfa, namun sebelumnya mereka membeli buah tangan terlebih dahulu.

"Udah?" tanya Raden ketika melihat Agatha yang baru saja keluar dari minimarket.

Agatha mengangguk sambil tersenyum, kemudian ke duanya menuju rumah Alfa dan ternyata ketika sampai, Reno dan Nevan sudah menunggu di depan gerbang.

"Lama banget anjir," keluh Reno menatap Agatha dan Raden kesal.

Nevan yang berada di sampingnya hanya memutar bola matanya malas mendengar ucapan Reno, lalu masuk ke dalam mobil kembali.

"Cepetan woy nggak usah kebanyakan ngobrol!" seru Nevan dari dalam mobil.

Pada akhirnya mereka semua masuk ke dalam dan memarkirkan mobil di garasi.

"Langsung masuk aja nih?" tanya Reno ketika mereka sudah berdiri di dekat pintu.

Tanpa mengatakan apapun sebelumnya, Nevan memukul tengkuk Reno sambil menatap kesal.

"Kalo goblok jangan keterlaluan kenapa, ketuk kek atau panggil, ngelunjak amat jadi tamu." Nevan sejujurnya sangat lelah akan kebodohan temannya itu.

Sementara Agatha sejak tadi menahan tawanya melihat kelakuan Reno dan Nevan.

Namun pintu secara tiba-tiba terbuka dan menampilkan Bi Anin yang masih lengkap dengan peralatan masak, ada spatula dan kain lap yang bertengger di bahunya.

"Nyari Den Alfa ya?" tanya Bi Anin menatap para teman anak majikannya.

Agatha mengangguk sambil tersenyum. "Iya Bi, Alfanya ada? Mau jengukin dia kemarin sakit. "

Bi Anin kaget mendengarnya. "Emang bener Non? Ya Allah Bibi nggak tau, soalnya Bibi kemarin pulang sore baru kesini lagi tadi subuh, emang belum liat Den Alfa keluar Bibi kira masih tidur." Wanita itu mulai khawatir, demi apapun dia benar-benar tak mengetahui tentang hal itu.

Bi Anin mempersilahkan Reno dan lainnya masuk lalu mereka semua langsung menuju kamar milik Alfa, karena sejak kemarin cowok itu sama sekali tak bisa dihubungi dan hal itu juga membuat yang lainnya khawatir akan keadaan Alfa.

Tepat di depan kamar milik Alfa, Bi Anin mengetuk pelan namun tak juga ada sahutan dari dalam sana, sampai tangannya mencoba membuka kenop pintu dan ternyata tak dikunci.

Alfa Dan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang