43. Rayzan berulah

968 47 6
                                    

Follow ig: @diniisukmaa

Tandai typo dan selamat membaca!

*****

Seorang gadis menuruni anak tangga dengan kacamata ditangannya, menghampiri orangtuanya yang tengah sarapan pagi.

"Pagi kesayangan Tata," sapa Agatha duduk di samping Ayahnya sambil memakai kacamatanya.

Rendy tersenyum lantas mengacak samar rambut putrinya gemas. "Pagi juga sayang."

"Mau sarapan apa?" tanya Nayarra menoleh menatap putrinya.

Agatha menatap makanan dimeja, pilihannya jatuh ke nasi goreng dengan toping sosis dan telur.

"Nasi goreng tapi dikit aja," ujar Agatha menunjuk nasi goreng dimeja.

Disela makannya, Agatha melirik jam ditangannya yang menunjukan pukul 06.30 pagi.

"Berangkat bareng Ayah?" tanya Rendy ketika selesai makan.

"Enggak, Tata berangkatnya bareng temen," jawab Agatha tenang.

Kening Rendy sedikit mengerut. "Siapa? Raden? Atau cowok yang waktu itu pernah nganterin kamu pulang?"

Agatha terkejut mendengarnya, matanya menatap Ayahnya dengan sedikit senyuman kaku.

"Iya Ayah," jawab Agatha sedikit canggung.

Rendy mengangguk-anggukkan kepalanya. "Oh Ayah ingat, dia pemuda yang baik."

Sontak Agatha tersenyum menanggapinya, ia bahkan menghindari tatapan Ayahnya supaya tak mengetahui jika ia senang atas respon Ayahnya.

Suara klakson yang berbunyi dari luar membuat Agatha seketika bangkit sambil memakai tasnya, lalu menyalimi Bunda dan Ayahnya.

"Ayah, Bunda Tata berangkat dulu ya, bye." Agatha berlari meninggalkan kedua orangtuanya tanpa menunggu respon apapun.

Namun ternyata tanpa diduga, Randy mengikuti dari belakang dan melihat seorang pemuda yang terlihat dekat dengan putrinya bahkan kosa kata yang diucapkan membuat Randy penasaran.

"Ini temen kamu?" tanya Randy tiba-tiba berada tak jauh dari Agatha berdiri membuat kedua remaja itu sempat tersentak.

Agatha membalikkan tubuhnya. "I-iya Ayah dia yang Tata bilang tadi."

"Keliat deket ya, ada hubungan?"

Pertanyaan itu sukses membuat Alfa maupun Agatha mematung seketika, tak menduga pertanyaan semacam itu akan diajukan pria dewasa di dekat mereka itu.

Agatha masih terdiam karena terkejut berbeda dengan Alfa menggeleng pelan membuat Rendy mengernyit penasaran.

"Enggak? Lalu kenapa keliat deket banget," ujar Randy masih penasaran.

Agatha sampai bingung untuk menjawab mata gadis itu melirik Alfa yang juga meliriknya, terlihat cowok itu mengangguk samar membuat Agatha kembali menatap Ayahnya.

Melihat kode dari kedua remaja di depannya langsung dipahami Randy.

"Jadi?" Sebenarnya Randy sudah bisa menebak namun ia masih menunggu ucapan putrinya.

Anggukan samar dari putrinya membuat Randy sempat tertegun namun hanya sebentar lalu tersenyum tipis.

"Saya ada rasa dengan dia Om," ucap Alfa dengan berani, walaupun ada rasa takut jika Ayah dari gadis yang ia cintai itu tak mengizinkannya.

Senyum yang tadinya tipis kini semakin jelas terlihat dari bibir Randy. "Om salut sama keberanian kamu dan kejujurannya, Om nggak larang kalian tapi inget apapun itu jangan sakiti anak Om, jangan sampai mengganggu belajar kalian dan cepet berangkat lihat sekarang udah jam 7 lewat, kalian akan terlambat kesekolah," ujar Randy sambil memasuki rumah.

Alfa Dan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang