20. Ada namun dianggap tak ada

937 38 1
                                    

Follow ig: @diniisukmaa

Tandai typo dan selamat membaca!

Ada hal yang tak pernah di temukan, dirasakan bahkan didapatkan yaitu kasih sayang seorang Ibu.
_Alfaero Revandra
.
.

Setelah kemarin diantar pulang oleh Nevan dan lainnya, Alfa memutuskan untuk mengistirahatkan tubuhnya seharian. Sebab senin dirinya harus kembali bersekolah. Perihal cafe, biarlah sang manager yang mengurus.

Namun Alfa sangat penasaran, di mana Mamanya karena sejak waktu itu, sang Mama tak terlihat sama sekali.

Alfa melangkahkan kakinya menuju dapur untuk bertanya kepada Bi Anin.

"Bi, mama ke mana ya aku kok gak liat?" tanya Alfa kepada Bi Anin yang sedang memasak.

Bi Anin berbalik dan menatap Alfa. "Bibi gak tau Den, dari kemaren Bibi juga gak liat."

Alfa sedikit lesu mendengarnya kemudian mengangguk pelan. "Kalo gitu Alfa ke kamar dulu ya Bi." Dari pada memikirkan di mana sang Mama Alfa memilih kembali ke kamarnya.

***

Alfa menatap obat-obatan yang berjejer di nakas, di samping itu ada inhaler miliknya beserta masker. Namun kening Alfa mengerut ketika melihat buku di samping obatnya dan terdapat tulisan di dalamnya.

"Apa ini," gumam Alfa penasaran sambil membaca tulisan itu.

Sudut bibirnya tertarik setelah membaca isi dari kertas itu, ternyata sebuah pengingat yang ditulis Nevan dengan kalimat yang menurut Alfa menggelikan namun tak ayal Alfa tetap tertawa pelan.

Dan kurang lebih isinya seperti ini.

Fa, ini gue Nevan bestie lo yang paling tampan seantero SMANZA. Jangan lupa obatnya diminum, makan makanan yang sehat Fa biar cepet sembuh hindari makanan yang dilarang om Bram lo pasti tau apa, satu lagi kalo keluar rumah usahakan pake makser soalnya udara kotor gak baik buat kesehatan lo, oh ya bawa inhaler kalo kemana-mana.

_Sekian dari Nevan tamvan seantero bumi.

"Ada-ada aja," kata Alfa kemudian mengambil obat itu dan mulai meminumnya.

Setelahnya, Alfa membuka ponselnya dan terlihat banyak notif yang masuk, keningnya mengerut ketika nama kak Zia tertera di antara notif lainnya.

Kak Zia
Fa, kakak mau bilang Jum'at kemarin tante Vina dateng ke cafe untuk minta uang. Kakak gak kasih terus dia pergi gitu aja sambil marah.

Alfa tersenyum getir membaca pesan itu, tawa pilu menguar dari bibirnya bersamaan dengan satu tetes air mata yang lolos begitu saja.

Tanpa membalas pesan itu Alfa, langsung merebahkan tubuhnya di kasur. Matanya memejam guna menghalau air mata yang handak keluar kembali.

Alfa menarik nafasnya dalam-dalam lalu mengeluarkannya secara kasar. Tangannya secara brutal mengacak rambutnya kasar dan berteriak keras.

"Kenapa Mama tega ke Alfa!" teriak Alfa dengan nafas menggebu, ia lupa bahwa baru saja pulang dari rumah sakit gara-gara asma.

Raut wajahnya mendadak sendu, tenggorokannya tercekat, sebisa mungkin Alfa mengatur nafasnya agar tak sesak.

"Alfa anak Mama."

"Alfa juga manusia, bisa cape," lirihnya, bahkan hampir tak terdengar suara sedikit pun.

Air mata yang Alfa tahan sejak tadi kini, berlomba-lomba meluncur bebas tanpa diminta.

Alfa Dan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang