13. Buku Harian

963 43 0
                                    

Follow ig: @diniisukmaa

Tandai typo dan selamat membaca!

Yang terbaik itu sahabat, dalam keadaan apapun dia ada di samping lo.
_Alfaero Revandra
.
.

Ponsel berdering dengan nyaring beberapa kali membuat Alfa yang baru selesai salat pun mengalihkan pandangannya ke arah meja belajar.

"Tumben rame," monolog Alfa ketika melihat isi grup.

Kening Alfa mengerut ketika menyadari nama grupnya berubah, dirinya kemudian tersenyum geli.

CALON MAYAT TAMVAN

Reno Dirgantara
siapa yang ubah nama grupnya woyy

Nevan Tamvan
Gue kenapa!

Reno Dirgantara
Dih ngegas, santai bro

Nevan Tamvan
Tapi bener kan kita calon mayat ganteng

Reno Dirgantara
Anjirr bener banget, apalagi gue gantengnya valid no debat!

Nevan Tamvan
Halah muka kaya penghuni ragunan aja bangga!

Reno Dirgantara
Anjir lo Van, awass aja gue tandai muka buluk lo!

Raden Arkanan
BRSK!

Reno Dirgantara
Gue ganteng gue diem_-

Alfa yang membaca itu tertawa. "Ada-ada aja."

Namun saat akan menaruh kembali ponselnya, benda pipih itu kembali bergetar, membuat Alfa mau tak mau mengangkatnya.

"Widih rajinnya panutan ini mah," ujar Nevan dari sebrang ketika melihat Alfa berpakaian rapi dan memakai kopiah.

Alfa saat ini sedang melakukan panggilan video grup bersama teman-temannya.

Raden sejak tadi hanya diam mengamati semua teman-temannya sampai pandanganya terfokus ke arah Alfa, matanya memicing ketika melihat mata sembab Alfa yang sedikit tersamar namun masih terlihat.

"Lo kenapa?" tanya Raden kepada Alfa.

Sontak perkataan Raden membuat Nevan dan Reno langsung mengalihkan pandangannya ke arah Alfa.

"Lo nangis Fa?" tanya Nevan heran.

Alfa gelagapan, dirinya lupa jika tadi menangis dan wajahnya tak bisa dibohongi, ia menelan air liurnya kasar ketika melihat semua temannya menatap dirinya seolah mengintrogasi.

"Gue gakpap-"

Belum sempat Alfa menyelesaikan ucapannya sudah dipotong oleh Raden.

"Jangan bohong Fa," potong Raden dengan tatapan mata serius.

Alfa terdiam sementara, sebelum akhirnya menceritakan semua yang telah terjadi tadi.

"Mama ambil uang gue Den, uang buat bayar spp dan lainnya diambil Mama dan cuma sisa dikit, tapi gakpapa besok gue nyoba bicara sama Gu-"

"Kita bantu Fa," jawab Nevan dan Reno kompak, keduanya saling pandang lalu melempar senyum ke arah Alfa.

"Lo punya kita Fa," lanjut Nevan lagi membuat Alfa seketika berkaca-kaca mendengar penuturan teman-temannya.

"Besok bayar," ucap Raden singkat, mata cowok itu terpejam, terlihat sekali jika sedang menahan marah.

Reno menatap ke arah Alfa sendu, dia sudah kenal Alfa sejak kecil maka dari itu sangat paham apa yang sering dialami cowok itu.

Alfa Dan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang