19. Kebenaran

1.1K 49 0
                                    

Follow ig: @diniisukmaa

Tandai typo dan selamat membaca!

*****

Alfa turun dari motornya dan melangkah menuju kelas, tatapan matanya sedikit menunduk sampai tak sadar jika dirinya menabrak seseorang di depannya karena kurang fokus.

Sontak Alfa mendongak dan mendapati teman-temannya yang menatapnya dengan berbagai tatapan.

"Muka lo kenapa anjim, pucet amat sih Fa," ujar Nevan meneliti wajah Alfa dengan serius.

Reno pun ikut meneliti, cowok itu memutari badan Alfa dan kembali menatap wajah Alfa dengan kening mengerut.

"Lo sakit?" tanya Reno akhirnya.

Alfa tak langsung menjawab, matanya menatap sekeliling, otaknya mencoba mencari jawaban yang sekiranya tak membuat teman-temannya cemas.

"Gue semalem abis nonton film sampe larut jadi kurang tidur," jawab Alfa akhirnya ketika menemukan jawaban yang pas.

Reno memicing, wajahnya didekatkan ke wajah Alfa. "Lo gak lagi bohong kan Fa?"

Alfa menggeleng cepat, "Enggak Ren, udah awas gue ngantuk tau."

Nevan menatap kepergian Alfa dengan sedikit tak percaya, matanya seketika menatap Raden yang juga menatap kepergian Alfa.

"Lo percaya?" tanya Nevan kepada Raden.

Cowok itu menggeleng singkat lalu ikut pergi meninggalkan Reno dan Nevan seorang.

Kedua cowok itu melongo menatap kepergian Alfa dan Raden.

"Gini ya nasip jadi orang ganteng, ditinggalin mulu," celetuk Reno dramatis.

Nevan berdecih menatap Reno. "Alay." Lalu kemudian cowok itu ikut pergi, menyisakan Reno seorang diri.

"Nasib jadi cogan, woy tunggu!" seru Reno berlari mengejar teman-temannya.

***

Alfa menumpukkan kepalanya di meja, matanya memejam erat, kepalanya terasa sangat pusing sekarang bahkan tubuhnya sedikit lemas, nafasnya pun sedikit sesak juga.

Dalam hati Alfa mengumpati dirinya sendiri yang sedikit-sedikit sakit.

"Badan lemah banget," keluh Alfa dalam hati.

Suara pintu terbuka membuat Alfa menegakan kepalanya, matanya menatap teman-temannya yang mulai masuk ke dalam kelas, tak berselang lama Agatha dan Haura pun ikut masuk.

Nevan duduk di samping Alfa, tangannya sibuk bermain ponsel namun ekor matanya sedikit melirik Alfa.

Sedangkan Alfa sendiri kembali menumpukkan kepalanya dimeja, kali ini rasa pusing itu kian terasa bahkan Alfa merasa ada sesuatu yang mengalir dari hidungnya.

Dengan sigap Alfa menyekanya dan benar saja darah mengalir dihidungnya, sontak matanya menatap sekitar yang ternyata balik menatapnya termasuk Agatha.

"Astaga Fa, lo mimisan," ucap Agatha spontan dengan wajah khawatir.

Mendengar ucapan itu, Nevan dan lainnya sontak menatap Alfa yang sibuk menyeka darah dihidungnya.

"Anjir kan apa gue bilang, lo gak baik-baik aja Fa," ucap Nevan sedikit panik.

Raden dengan sigap langsung memapah Alfa yang mulai lemah.

Mereka bertiga langsung keluar dari kelas menuju parkiran, meninggalkan kebingungan bagi semua teman sekelasnya.

"Alfa mimisan lagi," lirih Agatha.

***

Reno berjalan dengan cepat menyusuri koridor rumah sakit dengan Alfa yang duduk di kursi roda, cowok itu terlihat hampir pingsan bahkan kepalanya di pegangi oleh Nevan yang berada di sampingnya.

Alfa Dan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang