Follow ig: @diniisukmaa
Tandai typo dan selamat membaca!
Sesuatu yang mungkin bagi orang mudah namun sangat mustahil untuk gue.
_Alfaero Revandra.
.Mobil milik Reno telah tiba di depan rumah milik Alfa. Segera, Alfa keluar dan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada kedua temannya.
"Kalo ada apa-apa bilang ya Fa." Entah keberapa kalinya kedua sahabatnya itu mengucapkan itu, Alfa hanya menganggukkan kepalanya.
"Hati-hati."
Alfa melangkah dengan perasaan tak karuan, ia terlambat pulang. Pastinya sang Mama sudah menunggu di dalam. Alfa mengepalkan tangannya menyalurkan rasa takutnya.
Pintu terbuka, terlihat jika semua lampu sudah menyala tanda jika Mamanya memang sudah pulang.
Alfa melangkah dengan hati-hati menuju kamarnya.
"Dari mana aja kamu!"
Deg
Alfa mematung, langkahya terhenti saat mendengar suara sang Mama menyapanya. Ketus, hanya itu yang Alfa tangkap dari ucapan Mamanya, tak ada lagi nada khawatir layaknya seorang ibu yang cemas jika anaknya pulang larut malam.
Alfa tersenyum kecut, kepalan tangannya memudar, tubuhnya menegap dan kepalanya mendongak perlahan menatap sang Mama yang menatapnya nyalang dari atas tangga.
Vina menuruni anak tangga dengan cepat, wajah wanita itu terlihat marah.
Plak!
Satu tamparan Alfa dapatkan di pipi sebelah kanan sampai wajahnya menoleh.
"Bagus ya pulang jam segini, udah mulai seenaknya kamu!" bentak Vina dengan wajah marah.
Alfa sontak menunduk, tangannya mengelus pipinya yang panas akibat tamparan Mamanya.
"Alfa dari panti Mah, maaf pulang telat," lirih Alfa.
"Alfa janji gak akan ulangi lagi," ujar Alfa lagi dengan cepat, matanya menatap memohon kearah Mamanya agar tak dihukum.
Vina berdecih, dengan gerakan cepat tangannya mencengkam sebelah bahu putranya kuat.
"Buatkan Mama makan dan jangan lama atau Mama hukum!" tekan Vina.
Setelah mengatan itu Vina melenggang memasuki kamar dengan kesal, kali ini ia biarkan tak memberi hukuman seperti biasanya karena sudah sangat lapar jadi lebih baik menyuruh membuat makanan.
Alfa bernafas lega karena tak dihukum sang Mama, mungkin ini adalah hari baik untuknya. Namun bekas tamparan di pipinya terasa nyeri dan panas.
Karena tak mau membuat Mamanya kembali marah, Alfa buru-buru ke dapur.
Dengan cekatan Alfa mengeluarkan bahan-bahan untuk memasak, malam ini ia akan membuatkan nasi goreng dengan toping telur dadar saja. Mudah dan tak memakan banyak waktu.
"Semoga Mama mau deh," batinnya.
Dengan lihai Alfa memasak nasi goreng dengan gampangnya, ia sudah terbisa memasak sejak kecil.
10 menit berlalu, nasi goreng itu telah matang. Dengan segera Alfa menaruhnya di meja makan dan berniat memanggil sang Mama.
Alfa menaiki tangga menuju kamar Mamanya, sejak tadi ia bahkan tak sempat duduk sedikitpun. Bahkan perutnya belum terisi makanan sejak sore hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfa Dan Luka
Teen Fiction{Revisi tanpa menghapus keseluruhan part} Ini kisah tentang Alfaero Revandra, laki-laki malang dengan sejuta lukanya. "Andai raga ini bukan milik-Nya mungkin sudah hancur sejak dulu." "Terkadang yang terlihat baik-baik saja adalah yang paling terlu...