51. Belajar bersama

476 32 7
                                    

Follow ig: @diniisukmaa

Tandai typo dan selamat membaca!

*****

GIBAH EMPIRE

Nevan Tamvan
Anjir lo pada liat nggak postingan Vants, muka Raden terpampang jelas di sana.

Reno Dirgantara
Ho'oh, gue udah liat padahal capsionnya Raden dan tim tapi foto yang dipake fotonya si Es doang, ngakak gue.

Nevan Tamvan
Si Raden mana nih, nyimak doang, payah.

Alfaero Revandra
@Raden Arkanan
Selamat atas kemenangannya bro.

Raden Arkanan
Thanks Fa.

Agatha Queenesya
Malem ini jangan lupa, bawa buku kalian!

Reno Dirgantara
Siap Neng cantik.

Nevan Tamvan
Fa, liat Fa kelakuan Reno, hajar Fa.

Raden Arkanan
Gue bntu hjr Fa, tnng.

Nevan Temvan
HAHAHA mampus lo Ren, sukurin.

Reno Dirgantara
Sialan lo Van.

Alfa hanya menggelengkan kepala menatap isi chat grup, kemudian bersiap-siap tak lupa membawa beberapa buku pelajaran yang akan di pelajari bersama-sama nantinya.

Ketika tangannya ingin mengambil kunci motor di nakas, ponselnya bergetar menandakan ada panggilan masuk dengan segera ia mengangkatnya.

"Iya ada apa?" tanyanya dengan kening mengerut.

"Boleh nitip martabak nggak? Nanti aku ganti deh, buat cemilan nanti sambil belajar." Terdengar Agatha berbicara di sela makannya.

Sudut bibir Alfa tertarik lalu mengangguk. "Boleh, kalo gitu aku matiin ya, mau otw."

"Ok, hati-hati di jalannya."

Panggilan itu terputus, bersamaan dengan suara ketukan pintu secara brutal di depan sana.

"Pasti Reno, kebiasaan tuh anak," monolognya sambil berjalan keluar kamar melupakan kunci motor yang tadi ingin di ambil.

Sejenak ia mengamati pintu kamar Mamanya yang tertutup, sejak kejadian waktu itu hingga detik ini sang Mama belum juga kembali, hanya menelponnya itu pun sekedar menanyai keberadaan sang Papa.

"Semoga Mama baik-baik aja, di mana pun itu," gumamnya kembali melanjutkan langkahnya.

Sesampainya di pintu utama, ketika tangannya baru saja membuka ia dikejutkan oleh wajah Reno yang amat dekat dengan pintu, tampak wajah itu sangat datar menatapnya.

"Lama ya? Maaf deh," kata Alfa menggaruk tengkuknya tak gatal, menghilangkan rasa canggung yang mendadak tercipta.

Reno menghembuskan napasnya, lalu mencoba menghirup napas dalam-dalam dan kembali menatap Alfa.

"Berangkat."

Hanya kata-kata itu yang keluar dari mulut Reno, setelahnya berjalan meninggalkan Alfa sendirian menuju motor.

Karena tak ingin lagi semakin membuat sahabatnya itu marah, segera ia menyusul.

"Ren, beli martabak dulu, titipan Agatha," ujarnya memberitahu.

"Rasa Keju ya Fa," balas Reno dengan antusias ketika mendengar ucapan Alfa.

Mood cowok itu mendadak berubah ketika mendengar kata martabak, ia sangat ingat sekali jika sahabatnya itu sangat menyukai martabak rasa keju.

Alfa Dan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang