57. Istirahat sejenak?

696 41 6
                                    

Follow ig: @diniisukmaa

Tandai typo dan selamat membaca!

Mimpi buruk yang selalu ditakuti pada akhirnya benar-benar terjadi, semesta seolah mendukung atas kesedihan yang tak berujung.
Meninggalkan ketakutan besar yang menghantui.

_Dari tiga sahabat yang takut akan sebuah kehilangan.
.
.

"Ari, Dodo tolong! Buruan ke kamar Aden!" teriak Bi Anin sambil berjalan cepat menuju ke luar.

"Ari! Buruan bantu saya bawa Den Alfa ke rumah sakit!"

Bi Anin terus berteriak sekencangnya dengan nada tersendat-sendat karena isak tangis.

Dua orang pria dewasa menghampiri Bi Anin dengan napas terengah-engah.

"Kenapa Bi? Ada apa sama Den Alfa?" tanya Ari yang lebih muda dari Bi Anin.

"Den Alfa kenapa? Kok teriak-teriak," ucap Pak Dodo dengan logat jawanya.

Tak sempat menjawab, Bi Anin langsung menyuruh mereka membantu membawa Alfa ke mobil dan langsung dilarikan ke rumah sakit, walaupun di benak dua pria dewasa itu bertanya-tanya atas penyebabnya.

Sampainya di rumah sakit, beberapa Perawat dengan sigap memindahkan Alfa kebrankar dan dengan segera menuju IGD, sebelum masuk ke dalam ruangan dari kejauhan Dokter Bram tak sengaja melihat Alfa yang di masukan ke ruangan itu serta 3 orang yang menemaninya.

Tanpa berpikir panjang, Dokter Bram menghampiri Bi Anin dan 2 orang lainnya.

"Itu Alfa kenapa? Ada apa sama dia?" tanya Dokter Bram dengan nada panik.

Bi Anin kembali menangis, tak siap menceritakan kejadian yang dilihatnya tadi, melihat hal itu Dokter Bram memberi sedikit waktu untuk lebih tenang sampai akhirnya mulai menceritakan.

"Den Alfa Dok, saya nemuin udah nggak sadarkan diri di kamar mandi, bibir dan kuku-kukunya mulai biru terus tubuhnya pucat dingin, badannya juga basah karena kena air," jelas Bi Anin yang kembali merasakan sesak dihati.

Alfa baginya sudah seperti putranya sendiri, hampir semua permasalahan hidup pemuda itu Bi Anin mengetahui, maka dari itu wajar jika ia sampai begitu syok dan sedih melihat kejadian tadi.

Dokter Bram terkejut, seketika jantungnya berdetak lebih kencang, tanpa menunggu penjelasan lagi, ia pergi dengan tergesa-gesa menuju ruangannya.

Di sana dengan buru-buru memberi kabar ke putra dan istrinya prihal kondisi Alfa.

Beberapa menit setelahnya, Dokter Sonya masuk dengan raut wajah panik.

"Gimana ceritanya Mas kok bisa?" tanya Dokter Sonya buru-buru.

Dokter Bram pun mulai menjelaskan sesuai yang dia ketahui dari Bi Anin, Dokter Sonya menitihkan air matanya, bagaimana pun ia dan suaminya yang selalu merawat kondisi Alfa jika sedang sakit, semua permasalahan hidup pun mereka berdua mengetahuinya.

Selang beberapa waktu, mereka keluar dan menghampiri Bi Anin serta lainnya di depan ruangan, tak lama Raden, Nevan, dan Reno datang dengan berlarian menghampiri mereka semua.

"Om Tante, gimana keadaan Alfa?" tanya Nevan khawatir, tadi ia sedang di luar menemani Mamanya di toko bunga dan mendadak mendapat kabar bahwa sahabatnya dilarikan ke rumah sakit, tanpa berpikir panjang langsung tancap gas menuju rumah sakit.

"Yah, kok bisa begini? Apa karena Tante Vina ya?"

Pertanyaan Reno sontak membuat semua yang ada di sana terkejut sekaligus tak terpikirkan sebelumnya, Bi Anin pun sampai menutup mulutnya.

Alfa Dan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang