Follow ig:@diniisukmaa
Tandai typo dan selamat membaca!
Terkadang yang terlihat bahagia adalah yang paling terluka.
_Agatha Queenesya
.
.Jam menunjukan pukul 07.40 WIB, namun Alfa dkk belum juga terlihat, bahkan sepupunya Raden sekalipun.
Agatha terus saja menatap pintu kelas, matanya melirik sekilas jam ditangannya, sebentar lagi Guru akan masuk. Cewek itu menarik nafas panjang.
Haura yang di sampingnya juga terheran, dimana Reno dan lainnya. "Ini mereka barengan bolos apa gimana, jam segini belum masuk," ucap Haura kepada Agatha.
Agatha beralih menatap Haura lalu menggelengkan kepala. "Gue juga gak tau," jawab Agatha.
Tepat sekali Guru pengajar akhirnya masuk sambil membawa sebuah tas besar berisi laptop dan beberapa buku.
"Pagi anak-anak," sapa sang Guru tak lain adalah Pak Lando.
"Pagi Pak," jawab murid serempak.
"Sebelum pembelajaran dimulai, Bapak mau kasih informasi, Alfa teman sekelas kalian hari ini izin karena sakit dan dibawa ke rumah sakit," ucap Pak Lando yang membuat semua murid dikelas kaget mendengarnya.
Agatha sontak melebarkan matanya, terkejut atas apa yang dibicarakan sang Guru. Cewek itu menatap teman sebangkunya sambil menggeleng seolah ia tak percaya.
"Kok bisa ya, Alfa sakit apa kira-kira?" tanya Haura penasaran.
Agatha tak menjawab, ia sibuk dengan pemikirannya sendiri, tentang sakit yang diderita Alfa. Kenapa cowok itu bisa sampai masuk rumah sakit, pikir Agatha.
***
Di depan ruangan serba putih, Reno dkk beserta kedua orang tua Reno berkumpul membicarakan tentang keadaan Alfa.
"Om mau tanya sama kalian, gimana ceritanya kalian bisa tau Alfa pingsan? Apa kalian kerumahnya?" tanya Bram setelah memindahkan Alfa ke ruang UGD dan kini ia beserta istrinya sedang menanyai prihal Alfa kepada putranya beserta yang lain.
Reno pun akhirnya menjelaskan. "Tadi kita emang kerumah Alfa Yah, niatnya sih mau ajak berangkat bareng tapi denger Bi Anin teriak kita kaget pas disamperin ternyata Alfa udah pingsan dan ya keadaannya seperti pertama kali Ayah liat," jelas Reno.
Bram terdiam, ia langsung berpikir jika kejadian ini ada kaitannya dengan Ibu kandung Alfa.
"Vina," ucap Sonya tiba-tiba membuat semuanya langsung menatap dirinya.
Mata Nevan melotot. "Tante bener bisa jadi itu karena tante Vina."
"Bener juga sih, siapa lagi kalo bukan tante jahat itu, gak mungkin Bibi atau Alfa sendiri kan," ucap Reno dan diangguki Nevan dan Raden.
Bram pun menghela nafas kasar. "Vina terlalu kelewatan, padahal Alfa anaknya sendiri ... gak ada hati nurani." Bram sangat kesal terhadap wanita itu, berkali-kali menyakiti Alfa, dirinya dan sang istri pun tak mampu lagi untuk menasehati Vina.
"Ngomong-ngomong Alfa gimana om?" tanya Nevan.
"Belum ada perkembangan apapun, kita doa kan untuk kesembuhan Alfa ya."
***
Jam menunjukkan pukul 16.00 WIB, namun belum juga ada perkembangan dari Alfa, Bram yang ingin memindahkan Alfa ke ruang rawat pun harus menunggu keadaan Alfa sedikit lebih membaik. Reno dkk kini sedang berada dirooftop rumah sakit.
"Gue khawatir sama keadaan Alfa," ucap Nevan menatap lurus ke depan.
Reno yang di sampingnya menoleh, cowok itu menghela nafas panjang. "Bokap juga belum bisa pindahin Alfa keruang rawat sebelum ada perkembangan dari Alfa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfa Dan Luka
Teen Fiction{Revisi tanpa menghapus keseluruhan part} Ini kisah tentang Alfaero Revandra, laki-laki malang dengan sejuta lukanya. "Andai raga ini bukan milik-Nya mungkin sudah hancur sejak dulu." "Terkadang yang terlihat baik-baik saja adalah yang paling terlu...